Penyebab Utama Industri Baja Tidak Berdaya
Kamis, 25 Juli 2019 – 02:20 WIB

Ilustrasi industri baja. Foto: Radar Surabaya/JPNN
Ketua Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jatim Nur Cahyudi menuturkan bahwa selama ini sasaran ekspor manufaktur adalah Amerika dan Eropa.
Dia menambahkan, mayoritas komoditas yang diekspor adalah tekstil, sepatu, mebel, dan perhiasan.
’’Agar manufaktur terus tumbuh, perlu kebijakan fiskal dan moneter yang mendukung,’’ katanya.
Kebijakan yang dia maksud, misalnya, pembebasan bea masuk bagi pelaku industri yang meremajakan mesin-mesin produksinya. (car/c20/hep)
Kinerja industri baja menurun sepuluh persen selama semester pertama 2019 karena bisnis properti stagnan.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Gathering ISSEI 2025 Perkuat Sinergitas Ekosistem Industri Baja Nasional
- KRAKATAU POSCO Raih Predikat Green PROPER Selama 2 Tahun Berturut-Turut
- Krakatau Steel Perkuat Strategi Hadapi Proteksionisme & Dumping Baja Global
- LippoLand Punya Logo, Visi & Misi Baru Sambut Pertumbuhan Properti Indonesia
- Ini Strategi LPCK Tingkatkan Kualitas Layanan kepada Konsumen
- LippoLand Menawarkan Cendana Suites, Modern & Stylish, Fasilitas Lengkap, Harga Terjangkau