Penyederhanaan Struktur Cukai Dinilai jadi Solusi APBN
jpnn.com - jpnn.com - Pemerintah melalui penetapan kebijakan fiskal yang tertuang dalam APBN 2017 telah menetapkan jumlah target pendapatan negara sebesar Rp 1.750,3 triliun.
Jumlah ini terdiri dari target penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.489,9 triliun.
"Saat ini, pajak sebagai sumber penerimaan negara dirasa belum efektif dan optimal," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keynote speech Seminar Problem Defisit Anggaran dan Strategi Optimalisasi Penerimaan Negara 2017.
Sri Mulyani mengatakan, peraturan perpajakan di Indonesia sangat rumit dan penerimaan pajak masih menjadi salah satu tantangan bagi pemerintah.
Salah satu contohnya yakni dalam perpajakan adalah struktur tarif pada cukai hasil tembakau.
Seperti diketahui cukai hasil tembakau merupakan kontributor ketiga terbesar sektor perpajakan. Produk tembakau menyumbangkan 95-96 persen pendapatan cukai, atau setara dengan Rp 137,9 triliun pada 2016.
Peneliti FEB UGM Prof. Bambang Riyanto menjelaskan, penyederhanaan cukai sangat diperlukan untuk menghindari kecurangan yang akan merugikan negara.
Kerumitan struktur cukai yang mencapai 12 lapis, menurut Bambang akan memicu kecurangan oleh pihak-pihak tertentu.
"Misalnya, untuk harga rokok mahal, mereka akan membeli pita cukai untuk rokok murah. Ini tentu akan merugikan negara," ungkapnya.
Pemerintah melalui penetapan kebijakan fiskal yang tertuang dalam APBN 2017 telah menetapkan jumlah target pendapatan negara sebesar Rp 1.750,3 triliun.
- Kenaikan Harga Jual Eceran Dinilai Makin Suburkan Rokok Ilegal
- Penundaan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Masyarakat
- Rokok Ilegal Merajalela, Negara Rugi Rp 5,76 Triliun Akibat Kenaikan Tarif Cukai
- Peneliti & Pakar Sepakat Cukai Rokok Perlu Dinaikkan Demi Tekan Jumlah Perokok
- Penyederhanaan Struktur Tarif Cukai Dinilai Bakal Suburkan Rokok Ilegal
- Soal Rencana Kenaikan Cukai Rokok, Ketua DPD RI Beri Solusi Agar IHT Tidak Terimbas