Penyelenggara Pemilu ini Telanjang Terima Panggilan Video Begituan, Ada Adegannya
Dalam sidang pemeriksaan teradu mengakui wajah dan kalung yang digunakan oleh laki-laki dalam rekaman video merupakan miliknya.
Tindakan tersebut dilakukan saat teradu melakukan tugas kedinasan.
Sementara itu, anggota DKPP Didik Supriyanto mengatakan seharusnya teradu memiliki sense of ethics dengan segera menghentikan atau menutup pesan (chat), telepon (phone) atau panggilan video yang tidak wajar berisi konten asusila.
"Alih-alih bersikap moralis, teradu justru melayani dan menikmati panggilan video asusila tersebut diikuti gerakan begituan secara telanjang yang dibuktikan dengan rekaman video berdurasi 1 menit 15 detik," katanya.
DKPP juga menilai teradu bersikap permisif dan bergeming menyikapi beredarnya rekaman asusila tersebut dengan tidak melakukan tindakan apa pun untuk menjaga martabat dirinya, keluarga dan lembaga.
Sikap tersebut, kata Didik, telah meruntuhkan muruah lembaga penyelenggara pemilu.
Alibi teradu sebagai korban pemerasan dengan modus panggilan video asusila, DKPP menilai tidak terdapat alat bukti yang menyakinkan.
Sikap dan tindakan teradu terbukti melanggar Pasal 7 ayat (1), Pasal 9, Pasal 12 huruf a, huruf b, dan huruf c, Pasal 15 huruf a dan b, dan Pasal 19 huruf d Peraturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilihan Umum.
Penyelenggara pemilu ini telanjang saat menerima panggilan video begituan, terus direkam, ada adegannya
- Jaringan Pemantau Pemilu Kembali Desak DKPP Pecat Pimpinan KPU & Bawaslu Lahat
- DKPP Gelar Sidang Dugaan Pelanggaran Etik Bawaslu Bengkulu Selatan
- Naik 2 Kali Lipat, DKPP Terima Banyak Sekali Pengaduan Terkait Pilkada
- JPPKR Desak DKPP Pecat Komisioner KPU dan Bawaslu Lahat, Ini Alasannya
- Dituduh Sebarkan Fitnah, Bambang Christanto Mengundurkan Diri dari Ketua KPU SOLO
- MRP Papua Barat Daya Laporkan KPU ke DKPP Atas Dugaan Pelanggaran Kode Etik