Penyelenggara Pemilu Perlu Kreatif, Jangan Hanya Lewat Media Konvensional

Untuk menghadapi hal tersebut, Ahmad Sabiq memandang perlu adanya terobosan dalam hal sosialisasi di lokasi-lokasi yang akses internetnya kurang baik.
"Misalkan bisa dimodifikasi juga melalui radio, kunjungan langsung, dan lain sebagainya," katanya.
Ahmad Sabiq juga mengingatkan, bahwa di masa pandemi seperti sekarang ini, sosialisasi dan edukasi yang mengakibatkan kerumunan orang perlu dihindari. Guna mencegah penyebaran COVID-19.
"Hari Media Sosial ini dapat dimanfaatkan untuk makin meneguhkan komitmen menggencarkan sosialisasi dan edukasi mengenai kepemiluan guna mempersiapkan pemilu yang akan datang," katanya.
Ahmad Sabiq menegaskan, sosialisasi harus dilakukan secara intensif dan diusahakan dapat menjangkau segenap lapisan masyarakat.
"Misalnya, bagi yang tidak terjangkau dengan medsos karena kendala akses internet, harus terjangkau dengan TV dan radio. Artinya, harus saling melengkapi memanfaatkan segala teknologi yang ada," katanya.(Antara/jpnn)
Pengamat politik ini menilai penyelenggara pemilu perlu kreatif dalam melakukan pendidikan kepemiluan, jangan hanya lewat media konvensional.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Selama 2024, DKPP Pecat 66 Penyelenggara Pemilu
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Menjelang Pelantikan Prabowo-Gibran, MUI Keluarkan 3 Seruan Penting