Penyelidikan Teror Bom di Kantor Bupati Masih Dilakukan
jpnn.com, MATARAM - Penyelidikan terhadap pelaku teror di Kantor Bupati Sumbawa belum menemukan titik terang. Polisi masih berusaha mengungkap orang tak dikenal yang menaruh bom berupa pipa paralon itu.
Kapolda NTB Brigjen Pol Firli mengatakan, intelijen Reserse Mobil (Resmob) dan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) masih mencari petunjuk dalam penyelidikan, terkait asal usul barang.
“Petunjuk pelaku masih dikembangkan lagi,” kata Firli usai apel konsolidasi di Mako Brimob Polda NTB, seperti dilansir Lombok Post (Jawa Pos Group), kemarin (18/8).
Meski pipa paralon tidak sampai meledak, tapi Firli menilai peristiwa di Kantor Bupati Sumbawa masuk dalam kriteria teror bom. Apalagi melihat beberapa materiil yang merupakan isi dari pipa paralon tersebut.
”Tujuan teror itu bisa jadi tidak sampai meledakkan. Cukup menebar isu, mengakibatkan orang takut, itu namanya teror,” katanya.
Bagaimana koordinasi dengan Mabes Polri? Sebab sebelumnya mabes mengeluarkan pernyataan yang menjadi bahan utama bom pipa adalah bahan peledak black powder dan ammonium nitrat (anfo).
Menjawab itu, Kapolda mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengatakan secara detail bahan peledak berasal dari material apa. Yang pasti, pelaku berhasil membuat orang takut atas usahanya meletakkan bom pipa di Kantor Bupati Sumbawa.
”Kalau membahayakan, buktinya kita sudah bisa tangani dan urai,” kata dia.
Penyelidikan terhadap pelaku teror di Kantor Bupati Sumbawa belum menemukan titik terang. Polisi masih berusaha mengungkap orang tak dikenal yang
- Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi, Sahroni: Tangani Secara Objektif
- Pria Disabilitas di NTB Tersangka Pemerkosaan, 13 Korban, Ada Videonya
- Korban Pemerkosaan Tersangka Disabilitas Bukan Tiga Orang, tetapi 13
- Kasus Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Jadi Atensi Bareskrim
- Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Buka Suara soal Kejadian di Homestay
- Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi, Ini Analisis Reza Indragiri