Penyembuhan Dari COVID-19 Bisa Berbulan-bulan Walau Gejala Ringan

Dampak jangka panjang dari COVID-19 dirasakan pasien yang sudah dinyatakan sembuh di seluruh dunia.
Fiona Lowenstein, penulis dari Amerika Serikat yang didiagnosa terkena COVID-19 pertengahan Maret lalu merupakan salah satu yang turut merasakan.
"Proses pemulihannya lama sekali dan saya tidak menyangka akan demikian," kata Fiona.
Karena terbatasnya informasi mengenai situasi yang ia alami, Fiona mendirikan sebuah kelompok beranggotakan ribuan mantan pasien COVID-19 untuk mendukung satu sama lain.
Anggota kelompok ini juga merasakan kelelahan dan perasaan tidak enak badan setelah dinyatakan sembuh.
"Saya pikir saya sudah sembuh total beberapa minggu lalu, tapi gejala lama itu malah kembali, ditambah rasa panas dingin dan keringat, juga kelelahan yang sangat intens," katanya.
"Rasanya seperti ditabrak truk setiap jam 4 subuh."
Pengalaman tersebut menjadi dasar dari dibentuknya kelompok di media sosial yang sangat aktif tersebut.
Sebagai seorang ahli penyakit menular dan penderita COVID-19, Paul Garner dari Sekolah Kedokteran Penyakit Tropis di Liverpool di Inggris paham sekali seberapa tidak nyamannya hidup dengan penyakit apapun
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya