Penyerang Lapas Cebongan Pakai Sepatu Dinas
Kabareskrim Turun Gunung Pimpin Pengusutan
Selasa, 26 Maret 2013 – 05:03 WIB
Kendati jelas mengenakan PDL namun perwira dengan dua melati dipundaknya ini, tidak serta merta mengarahkan telunjuknya jika yang menyerbu adalah oknum tentara yang membalas dendam. "Belum mengarah ke sana. Kita masih pendalaman yang jelas sepatu PDL, hitam panjang," katanya.
Ani menceritakan jika korban yang tewas itu sebenarnya dikurung bersama dengan 35 napi di blok A5. Tanpa meleset, sang eksekutor pun berhasil menembak keempatnya dan tidak melukai yang lain. "Dari keterangan saksi-saksi, eksekutor memang ada satu. Ini masih kita cari," katanya.
Terpisah, di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Wamen Denny Indrayana mengatakan kalau pihaknya bakal mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan Lapas. Dia tidak ingin peristiwa memilukan itu sampai terjadi untuk kedua kalinya. "Manajemen pengamanannya harus dievaluasi," katanya.
Namun, Denny tidak menutup mata kalau ada factor lain yang membuat SOP menjadi seolah-olah lemah. Yakni, proses penyerangan yang sangat terencana dan rapi. Perbuatan oleh pihak terlatih itu membuatnya menepis tudingan bahwa SOP lemah dan petugas lalai dalam menjalankan tugas.
JAKARTA --- Mabes Polri rupanya berusaha menjawab keraguan publik dalam pengusutan penyerangan Lapas Cebongan Sleman. Kapolri Jenderal Timur Pradopo
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi