Penyerang Lapas Cebongan Pakai Sepatu Dinas

Kabareskrim Turun Gunung Pimpin Pengusutan

Penyerang Lapas Cebongan Pakai Sepatu Dinas
Penyerang Lapas Cebongan Pakai Sepatu Dinas
Kendati jelas mengenakan PDL namun perwira dengan dua melati dipundaknya ini, tidak serta merta mengarahkan telunjuknya jika yang menyerbu adalah oknum tentara yang membalas dendam. "Belum mengarah ke sana. Kita masih pendalaman yang jelas sepatu PDL, hitam panjang," katanya.

     

Ani menceritakan jika korban yang tewas itu sebenarnya dikurung bersama dengan 35 napi di blok A5. Tanpa meleset, sang eksekutor pun berhasil menembak keempatnya dan tidak melukai yang lain. "Dari keterangan saksi-saksi, eksekutor memang ada satu. Ini masih kita cari," katanya.

     

Terpisah, di gedung Kementerian Hukum dan HAM, Wamen Denny Indrayana mengatakan kalau pihaknya bakal mengevaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan Lapas. Dia tidak ingin peristiwa memilukan itu sampai terjadi untuk kedua kalinya. "Manajemen pengamanannya harus dievaluasi," katanya.

   

Namun, Denny tidak menutup mata kalau ada factor lain yang membuat SOP menjadi seolah-olah lemah. Yakni, proses penyerangan yang sangat terencana dan rapi. Perbuatan oleh pihak terlatih itu membuatnya menepis tudingan bahwa SOP lemah dan petugas lalai dalam menjalankan tugas.

   

JAKARTA --- Mabes Polri rupanya berusaha menjawab keraguan publik dalam pengusutan penyerangan Lapas Cebongan Sleman. Kapolri Jenderal Timur Pradopo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News