Penyerangan Terhadap Ulama, Din: Keadilan Harus Dihadirkan

Penyerangan Terhadap Ulama, Din: Keadilan Harus Dihadirkan
Din Syamsuddin. FOTO: Dok. Fandi/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menuturkan, peristiwa-peristiwa penyerangan terhadap ulama, dalam analisa logika yang terbatas, disimpulkan ada rekayasa sistematis.

”Dalam analisa ilmiah juga sama kesimpulannya,” terangnya.

Kalau peristiwa ini dibiarkan begitu saja, sangat memungkinkan untuk menimbulkan kericuhan. Karena itu, kepolisian jangan dengan mudah untuk menyimpulkan ini karena orang gila.

”Kesan yang timbul kalau tidak dinetralisir bisa menjadi kesimpulan yang hidup. Keadilan itu harus dihadirkan,” tegasnya.

Seperti halnya, anggota Polisi yang dijadikan pejabat gubernur. Masyarakat yang mencocok-cocokkan khawatir untuk memenangkan mantan anggota Polri yang mencalonkan diri. ”Ini hanya persepsi, tapi persepsi yang real,” ujarnya.

Kasus kekerasan yang dialami sejumlah tokoh agama menjadi perhatian Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI).

Ketua Umum ICMI Jimly Asshidiqie mengatakan informasi yang beredar sudah terjadi 21 kasus penganiayaan kepada tokoh agama serta perusakan tempat ibadah. ’’Saya rasa kalau sudah 21 kasus itu serius,’’ katanya di kantor ICMI Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Periode 2003-2008 itu menuturkan dalam catatan sejarah Indonesia, kasus serangan secara seporadis seperti ini belum pernah terjadi. Dia mengatakan aparat kepolisian harus bertindak professional dalam menangani kasus ini.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin mengatakan, jika serangkaian kasus penyerangan terhadaap ulama dibiarkan, berpotensi menimbulkan kericuhan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News