Penyerapan Belanja Negara Rendah
Rabu, 22 Desember 2010 – 09:54 WIB
JAKARTA - Sudah menjadi penyakit lama, bila penyerapan anggaran di akhir tahun sering mengalami perlambatan. Namun penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2010, ternyata jauh lebih rendah dari penyerapan anggaran tahun sebelumnya. Per November 2010, realisasi belanja negara baru mencapai Rp 817,2 triliun, atau 72,6 persen dari pagu APBN-P 2010 sebesar Rp 1.126,1 triliun. "Faktor lainnya seperti keterlambatan pejabat daerah dalam menetapkan pengelolaan anggaran pada satuan kerja perangkat daerah, serta faktor geografis dan iklim," ungkap Menkeu Agus Martowardojo pula.
Dalam rilis Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rabu (22/12), dijelaskan bahwa masih rendahnya realisasi ini disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain yakni masih rendahnya realisasi belanja pemerintah pusat yang baru mencapai 67,3 persen atau sebesar Rp 525,6 triliun. Sementara realisasi belanja di kementerian dan lembaga (K/L) baru mencapai Rp 249,6 triliun, atau 68,2 persen dari pagu APBN-P 2010.
Penyerapan belanja K/L tersebut juga tercatat lebih rendah dari tahun sebelumnya yang sebesar 70,7 persen. Penyebabnya karena keterlambatan pengelolaan kegiatan hampir di seluruh satuan kerja pusat dan daerah. Selain itu juga disebutkan karena mekanisme pengadaan barang dan jasa, seperti antara lain banyaknya sanggahan dalam proses lelang, banyaknya pengaduan LSM ke Polri dan Kejaksaan, serta masalah pengadaan lahan tanah.
Baca Juga:
JAKARTA - Sudah menjadi penyakit lama, bila penyerapan anggaran di akhir tahun sering mengalami perlambatan. Namun penyerapan Anggaran Pendapatan
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi
- Mendes Yandri Optimistis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Program Makan Bergizi Gratis