Penyesalan Seorang Ayah di Jawa Barat Yang Mengkhitankan Putrinya

Berangkat dari anggapan dan pengalaman pribadi, Horizon Parpatih tak ragu mengkhitankan sang putri ketika ia baru lahir. Belasan tahun kemudian, ia menyesali keputusan yang dianggapnya keliru itu. Praktek khitan atau sunat perempuan, seperti yang dialami putri Horizon, terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Sebanyak 51,2 persen anak perempuan di Indonesia pernah disunat.
"Putri saya lahir 2005. Waktu itu saya masih bekerja di daerah perbatasan."
"Jadi minim informasi, apalagi media sosial belum marak," ujar Horizon (46) mengawali ceritanya kepada ABC.
Selama ini, warga Bandung, Jawa Barat, itu menganggap praktek khitan untuk anak perempuan adalah sebuah hal yang wajar.
"Dan memang yang saya pahami waktu itu, salah satu bagian ajaran Islam yang mesti dilakukan kepada setiap anak perempuan," tuturnya.
Apalagi, istrinya juga dikhitan saat masih kecil.
"Jadi saya menganggap hal itu adalah hal yang wajar saja."
Baru-baru ini, lewat sebuah unggahan di media sosial, Horizon menyadari bahwa keputusan yang dibuatnya terhadap sang putri keliru.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia