Penyesalan Seorang Ayah di Jawa Barat Yang Mengkhitankan Putrinya

Acara beberapa hari lalu itu, kata Henni, merupakan acara khitan perempuan besar ketiga yang telah diselenggarakan ormasnya sejak tahun 2018 lalu.
Henni menuturkan, praktek khitan yang dilakukan kelompoknya dilakukan oleh seorang dokter Muslimah. Ia berpendapat praktek ini memiliki manfaat besar bagi perempuan.
"Selaput pembungkus klitoris dipotong dan dibuka agar klitorisnya terbuka. Itu bisa meningkatkan hormon seks bagi perempuan."
"Karena kalau tidak sunat, biasanya agak lama respon seks," jelasnya kepada ABC.
Argumen Henni itu dibantah oleh dokter Bobby. Ia memaparkan klitoris tak memiliki selaput pembungkus.
"Langsung jaringan lunak. Klitoris identik dengan glans penis pada pria."
"Sehingga banyak mengandung jaringan saraf Jadi ya yang dilukai adalah jaringan lunaknya," terang dokter urologi ini.
Sementara itu, dari sisi agama, khitan perempuan dipandang sebagai persoalan ideologi yang butuh diinterpretasi kembali.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia