Penyewa Rumah Semakin Tertekan Akibat Kenaikan Biaya Hidup di Australia

Penyewa Rumah Semakin Tertekan Akibat Kenaikan Biaya Hidup di Australia
Dengan inflasi di atas 5 persen dan pendapatan yang tetap, banyak warga Australia semakin kesultian untuk memenuhi biaya sewa rumah. (ABC News: Gian De Poloni)

Dia mengatakan banyak penyewa yang mengaku terpaksa melewatkan makan, tidak lagi mampu membeli obat-obatan, serta menunggak pembayaran tagihan listrik.

RAHU menyatakan penyewa tidak bisa begitu saja pindah ke tempat lain karena kurangnya properti yang terjangkau di perkotaan dan wilayah regional.

"Agen real estate menyebutkan persediaan rumah sewa masih banyak. Tapi masalahnya bukan hanya jumlah yang tersedia, melainkan harga sewanya yang tak terjangkau," ujarnya Eirene.

RAHU mendesak pemerintah negara bagian dan federal untuk mengadopsi peraturan tentang biaya sewa yang berlebihan, batas kenaikan sewa serta sewa yang harus dikaitkan dengan upah minimum.

Utang kian memberatkan

Menurut National Debt Helpline, salah satu konselor keuangan, kini semakin banyak pemintaan konseling dari klien yang kesulitan membayar sewa rumah.

National Debt Helpline sendiri selalu menekankan kepada kliennya bahwa sewa dan makanan harus diprioritaskan di atas semua pengeluaran lainnya.

"Ada hak sebagai klien yang mengalami kesulitan dalam membayar utang atau tagihan listrik," ujar Kirsty Robson, salah seorang konselor.

"Sewa rumah harus menjadi prioritas untuk dibayar," tambahnya.

Untung saja Siobhan Joseph menyukai suhu dingin. Karena selama musim dingin, warga Sydney, Australia, ini tak mampu membayar biaya pemanas di tempat tinggalnya.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News