Penyidik KNKT Temukan Sistem Anti-stall Tidak Ada Dalam Manual Boeing 737 MAX

Penyidik KNKT Temukan Sistem Anti-stall Tidak Ada Dalam Manual Boeing 737 MAX
Penyidik KNKT Temukan Sistem Anti-stall Tidak Ada Dalam Manual Boeing 737 MAX

Pedoman itu memperingatkan pilot bahwa sebuah komputer di Boeing 737 MAX dapat menyebabkan pesawat itu dipaksa menurun tajam hingga 10 detik bahkan dalam penerbangan manual, yang menyebabkan potensi kesulitan dalam mengendalikan pesawat.

Pilot dapat menghentikan respons otomatis ini dengan menekan dua tombol jika sistem berperilaku tidak terduga, tetapi pertanyaan yang telah diajukan tentang seberapa baik persiapan mereka untuk reaksi otomatis ini dan berapa banyak waktu yang mereka miliki untuk melakukan respon.

Penyidik KNKT Temukan Sistem Anti-stall Tidak Ada Dalam Manual Boeing 737 MAX Photo: Peternak angkatan laut Indonesia mencoba mengambil puing-puing dari air selama operasi pencarian.
(AP: Tatan Syuflana)

Seorang juru bicara American Airlines mengatakan operator telah menerima arahan FAA serta buletin dari Boeing tentang memperbarui manual operasi bagi awak pesawat.

Boeing menolak berkomentar secara langsung tentang program pelatihannya tetapi mengatakan pihaknya telah mengambil "setiap ukuran" untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari insiden ini dan bekerja erat dengan tim investigasi dan semua otoritas yang terlibat.

Minggu lalu Boeing mengatakan perbaikan untuk jenis insiden ini - yang dikenal sebagai stabilisator runaway - ditutupi oleh prosedur yang ada.

Meskipun masalah ini, menurut para penyelidik, tidak tercakup dalam manual operasi, pilot memiliki akses ke daftar periksa yang dirancang untuk mematikan sistem yang salah ketika pesawat mulai menekan ke bawah pada saat yang salah, kata Soejono, seorang instruktur Lion Air.

Para ahli mengatakan para penyelidik akan memeriksa apakah kru Lion Air JT 610 memeriksa daftar periksa ini dan jika demikian apakah mereka memiliki waktu untuk menghentikan sistem hidung menjorok kebawah otomatis ketika terbang pada ketinggian yang relatif rendah sekitar 1.500 meter. Pilot pada penerbangan sebelumnya dilaporkan telah berhasil mengatasi masalah sensor yang sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News