Penyimpangan Dana Pendidikan di Kalbar
Selasa, 28 April 2009 – 12:25 WIB

Penyimpangan Dana Pendidikan di Kalbar
JAKARTA- Pelayanan pendidikan di Kalimantan Barat (Kalbar) tampaknya menjadi sorotan tajam Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini lantaran institusi yang dipimpin Anwar Nasution itu menemukan banyaknya indikasi yang berpotensi merugikan keuangan negara di sektor pendidikan di wilayah Kalbar.
Kepala Direktorat Utama Revbangdiklat, Dr Daeng M Nazier menjelaskan, BPK menemukan 2 kasus penyimpangan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan telah mengakibatkan kerugian negara hingga Rp168,73 juta.
Baca Juga:
Besaran nilai kerugian daerah tersebut di antaranya pengadaan sarana olahraga SD, SMP, SMA tahun 2008 di Disdik kabupaten Sambas, Kalimantan Barat yang senilai Rp 140,38 juta.
“Selain itu, akibat ketidakefektifan pelayanan pendidikan di Sambas, BPK menemukan sebanyak 15 kasus yang senilai Rp 11,69 miliar,” terang Daeng M Nazier saat membuka media workshop yang digelar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Gedung Arsip BPK, Selasa (28/4),
JAKARTA- Pelayanan pendidikan di Kalimantan Barat (Kalbar) tampaknya menjadi sorotan tajam Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ini lantaran institusi
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025