Penyintas Bom Bali Pertanyakan Persidangan Hambali

"Jurjur saja saya agak tercengang, bagaimana seseorang yang memiliki andil besar dalam merenggut begitu banyak nyawa, kini masih hidup," katanya.
"Dia mungkin tidak memegang senjata atau bukan orang yang menelepon tapi tanpa dia ... dia seperti kepala ular," ujar Britten.
Britten memiliki permintaan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penuntutan.
"Saya tidak bisa mengubah apa yang terjadi padaku, tapi semoga saya bisa membantu orang lain," katanya.
"Karena saya tahu efeknya bukan hanya pada orang selamat seperti saya, tapi mereka yang meninggal dan keluarga yang harus mengalami hal itu," ujarnya.
"Saya harap, tunjukkan hati, siapa pun yang harus berurusan dengan kasus ini dapat mempertimbangkannya dan membuat pilihan yang tepat," tambah Britten.
Tidak ada keadilan

ABC News: John Mees
Jika pun ada, keadilan sangat lambat datangnya di Guantanamo.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia