Penyiraman Air Keras Marak, Pemerintah Diminta Bertindak
jpnn.com - JAKARTA - Modus kriminal dengan menggunakan air keras di kalangan pelajar sudah meresahkan. Penyiraman asam klorida ini kembali menimpa empat siswa SMK Muhammadiyah I Jakarta Pusat, Jumat (11/10).
Untuk menghentikan aksi ini, Ketua Satgas Perlindungan Anak (PA) M Ihsan meminta agar polisi segera menangkap pelaku penyiraman air keras. Menurutnya, kejadian ini tidak boleh dibiarkan.
"Banyak korban berjatuhan sampai menderita cacat. Situasi ini sangat memperihatinkan, Jumat siang kemarin saja ada empat orang siswa SMK Muhammadiyah 1 Jakarta Pusat diserang oleh 12 pelajar," ujar Ihsan di Jakarta, Sabtu (12/10).
Situasi ini kata Ihsan, membuat orang tua was-was dan khawatir untuk melepas anaknya berangkat sekolah. "Kami dapat laporan dari orangtua para pelajar, mereka sangat mengkhawatirkan nasib anak-anaknya. Sehingga tidak ada tempat yang aman bagi pelajar di Jakarta. Berangkat ke sekolah naik kendaraan umum maupun sepeda motor tetap beresiko tinggi diserang oleh sekelompok pelajar," terangnya.
Para orang tua tersebut, lanjut Ihsan, lantas mempertimbangkan untuk memilih pendidikan yang aman bagi anak mereka, di antaranya home schooling. Anak tidak perlu ke sekolah dan terhindar dari dampak buruk perilaku pelajar di sekolah dan lingkungan.
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah segera bertindak untuk menyelamatkan para pelajar dari rasa takut. Agar orangtua juga bisa dengan tenang menitipkan anaknya di sekolah untuk menimba ilmu.
"Pemerintah harus segera berbenah untuk menekan angka kekerasan di kalangan pelajar. Jika orang tua mencegah anak ke sekolah karena tidak ada jaminan keamanan, hal ini akan mempengaruhi perkembangan anak, karena belum tentu semua anak mau menempuh jalur home schooling dan semoga kejadian di SMKM 1 Jakpus ini untuk yang terakhir kalinya," harap Ihsan. (chi/jpnn)
JAKARTA - Modus kriminal dengan menggunakan air keras di kalangan pelajar sudah meresahkan. Penyiraman asam klorida ini kembali menimpa empat siswa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Masih Terima Endorsement Meski Sudah Jadi Pejabat Negara, Raffi Ahmad: Kan Enggak Ada Larangannya
- Anak Muda Indonesia Pendiri Desa Bumi Jadi Pembicara di Diskusi PBB
- Masyarakat Bersatu dalam Doa, Dukung Kepemimpinan Lucianty-Syaparuddin untuk Muba Sejahtera
- Naleya Genomik & RSAB Harapan Kita Kerja Sama untuk Pengembangan Tes Genetik Talasemia
- Chef Andri Purwahyulianto Bagikan Kiat Agar Aroma Minyak Wijen Keluar Maksimal
- Jazuli Juwaini Kunjungi dan Berikan Bantuan untuk Keluarga Rouf