Penyusup Menyamar Nelayan Masuk Nusakambangan, takut Terulang Lagi
jpnn.com - JAKARTA--Jaksa Agung M. Prasetyo memastikan tidak akan mengumumkan jadwal eksekusi hukuman mati sembilan terpidana kasus narkoba.
Hal ini dilakukannya karena khawatir ada penyusup di sekitar Nusakambangan, yang akan bisa mengganggu proses eksekusi.
"Saya tentukan hari H-nya, tetapi tidak akan saya publish karena ini berkaitan dengan masalah pelaksanaan nanti. Kami ingin pelaksanaan itu mulus tanpa permasalahan apapun," tegas Prasetyo di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa, (28/4).
Prasetyo mengaku saat eksekusi mati tahap pertama, ada penyusup yang masuk ke sekitar Nusakambangan. Penyusup itu berasal dari Peru dan menyamar sebagai nelayan.
Ia mengaku tidak tahu tujuan penyusup itu masuk wilayah Nusakambangan. Khawatir hal yang sama terulang kembali, Prasetyo memilih tidak mengumumkan jadwal eksekusi.
"Kasihan petugas di lapangan kalau ini terulang lagi. Jadi tidak saya sampaikan waktunya. Yang pasti eksekusi di Nusa Kambangan semuanya. Saya tidak mau sebutkan lapangan mana," tandas Prasetyo. (flo/jpnn)
JAKARTA--Jaksa Agung M. Prasetyo memastikan tidak akan mengumumkan jadwal eksekusi hukuman mati sembilan terpidana kasus narkoba. Hal ini dilakukannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan