Penyusutan 1 Anak per 100 Detik di Jepang
Minggu, 02 Juni 2013 – 09:01 WIB
Mereka juga merilis iklan unik yang berbunyi, "Wahai rakyat Singapura, negara membutuhkan sebuah pertumbuhan, jadi lupakan mengibarkan bendera pada 9 Agustus. Aku adalah suami yang patriotik, kau adalah istri patriotik, mari kita tunaikan tugas mulia dan menciptakan kehidupan."
Baca Juga:
Pesan untuk memiliki lebih banyak anak menjadi lebih mendesak seiring meningkatnya ketidaksukaan terhadap kedatangan orang asing yang sekarang jumlahnya lebih dari sepertiga penduduk yang mencapai 5,2 juta orang. Minimnya penduduk asli mengakibatkan dukungan bagi Partai Aksi Rakyat (People"s Action Party) yang berkuasa sejak lama juga berkurang.
Selain Rusia dan Singapura, Jepang mengalami masalah yang sama. Negara Matahari Terbit itu memiliki perbandingan yang tidak seimbang antara kelahiran dan kematian. Populasi anak di bawah usia 14 tahun diyakini akan semakin menyusut. Diperkirakan, penyusutan rata-rata mencapai 1 anak tiap 100 detik sehingga dalam 1.000 tahun sudah tidak ada lagi anak kecil di Jepang.
""Jika penurunan ini berlanjut, tanggal 5 Mei 3011 Jepang masih merayakan Hari Anak dengan hanya 1 anak yang tersisa. Namun, 100 detik kemudian, tidak ada lagi yang tersisa,"" kata Prof Yoshida pada Mei 2012 lalu. (slate.com/mentalfloss/cnn/cak/c10/tia)
BILA Tiongkok mati-matian mengendalikan laju penduduk, di belahan dunia lain, sejumlah negara justru kalang kabut memutar otak untuk meningkatkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer