People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU

Warga Jakarta, sebagai ibu kota dan lokasi dari dua badan terkait Pemilu, diminta waspada meski Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjamin keamanan.
Mereka menurunkan 36.000 pasukan dan 20.000 pasukan cadangan. Tapi bagaimana warga Jakarta memandang ancaman people power ini?
Strategi hadapi kemungkinan people power

Donald Ivan, warga Jakarta Selatan, mengaku khawatir akan beredarnya ancaman people power. Kantor kliennya yang berlokasi tak jauh dari gedung KPU membuatnya berpikir dua kali untuk tetap masuk kerja saat hari unjuk rasa berlangsung.
Meski demikian, ia menuturkan tak tahu banyak soal perkembangan politik dan hanya memantau sesekali dari portal berita.
"Saya cuma tahu kalau people power itu identik dengan Amien Rais."
"Dari baca-baca situs berita, itu membuat saya khawatir sama tanggal 22 (Mei)."
"Soalnya kabar-kabar tentang demo dan teroris sangat kencang jadinya sedikit banyak saya khawatir," ujar karyawan swasta ini kepada ABC.
Wacana people power untuk tanggapi hasil Pemilu Indonesia 2019 santer terdengar sejak dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, akhir Maret lalu. Ancaman menduduki Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya