People Power di Mata Warga Jakarta Pasca Pengumuman KPU

Selain Fitriah, Elfrida Akmal juga mengaku khawatir. Kepada ABC, pegawai swasta di Jakarta ini menunjukkan pesan berantai yang ia terima di aplikasi Whatsapp.
Pesan itu berisi kutipan dari media lokal yang memberitakan tentang penyelundupan senjata dalam aksi 22 Mei dan meminta pembaca untuk berhati-hati dan menjauhi pusat kota.
Istana Kepresidenan menyebut adanya upaya penyelundupan senjata dalam aksi massa 22 Mei nanti, bertepatan dengan pengumuman hasil pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kepala Staf Presiden Moeldoko menyebutkan, temuan ini tercium oleh intelejen dan aparat keamanan telah menyita temuan senjata yang dimaksud.
"Bukan ngawur, bukan ngarang, bukan tipuan. Enggak. Ada buktinya. Kami ingin, buktinya polisi sudah menangkap beberapa teroris. Kedua, intelijen kita sudah menangkap adanya upaya menyelundupkan senjata dalam rangka itu," jelas Moeldoko, Senin (20/5).
"Saya berharap dan berdoa hal ini tidak terjadi," kata Elfrida, seraya menambahkan bahwa ia akan tetap bekerja di hari demonstrasi yang diklaim sebagai people power itu.

Bukan aksi spontan
Polri telah memberlakukan status siaga 1 di wilayah ibu kota Jakarta sejak tanggal 21 hingga 25 Mei 2019.
Status ini diputuskan karena polisi menemukan indikasi tindakan anarkis dalam unjuk rasa 22 Mei.
Wacana people power untuk tanggapi hasil Pemilu Indonesia 2019 santer terdengar sejak dilontarkan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Amien Rais, akhir Maret lalu. Ancaman menduduki Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya