'People Power' untuk Tuntaskan Kasus Century
Senin, 30 November 2009 – 20:52 WIB
JAKARTA - Kekuatan rakyat atau people power dipandang sebagai satu-satunya cara untuk menuntaskan mega-skandal pengucuran dana talangan (bailout) Rp 6,7 triliun ke Bank Century. Langkah ini dianggap perlu diambil, karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diduga kuat terlibat, sementara di sisi lain hak angket yang kini tengah dirancang DPR diragukan keampuhannya.
Pendapat tersebut antara lain dikemukakan oleh aktivis Sri Bintang Pamungkas, di sela-sela pemberian dukungan kepada KPK untuk menuntaskan kasus Century, Senin (30/11). "People power adalah satu-satunya cara untuk meluruskan apa yang terjadi selama ini. Kekuatan itu akan menjatuhkan rezim ini," ujar adik ekonom Sri Edi Swasono tersebut.
SBY menurut Sri Bintang, diduga terlibat karena sebagai kepala negara tak mungkin tak tahu langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Gubernur Bank Indonesia Boediono yang kini menjadi wakil SBY di pemerintahan. Adapun hak angket DPR diragukan, karena menurutnya hal serupa sebelum ini terbukti sering berhenti di tengah jalan tanpa memberikan kesimpulan jelas pada masyarakat.
Sementara itu, selepas menerima hasil audit Bank Century dari BPK, KPK dijadwalkan pekan ini akan mulai memaparkan (ekspos) kasus ini. Jika ditemukan indikasi awal penyimpangan, menurut juru bicara KPK Johan Budi SP, pihaknya akan meminta Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri seluruh aliran dana yang keluar-masuk Bank Century. (pra/JPNN)
JAKARTA - Kekuatan rakyat atau people power dipandang sebagai satu-satunya cara untuk menuntaskan mega-skandal pengucuran dana talangan (bailout)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Hujan, Masyarakat Diimbau Waspada
- Bea Cukai dan Polri Bongkar Penyelundupan 389 Kg Sabu-Sabu Jaringan Timur Tengah
- Besok, Presiden Prabowo Sampaikan Realisasi Kenaikan Gaji Guru, PNS & PPPK Makin Makmur
- LAZNAS Syarikat Islam dan BAZNAS Bersinergi Salurkan Rp 500 Juta untuk Palestina
- BAZNAS Angkat Kisah Guru Papua dalam Buku Mengajar di Batas Negeri
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal