Peracik Miras Oplosan Jadi DPO

Peracik Miras Oplosan Jadi DPO
Miras oplosan disita petugas. Foto: dok.JPNN

”Masih kami selidiki kandungannya. Jadi, belum diketahui racikan oplosan tersebut terdiri dari bahan apa saja,” ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, enam orang diduga tewas setelah mengonsumsi racikan miras di warung tersebut. Warga sekitar menyatakan pernah melaporkan kepada polisisebelum kejadian tersebut.

Namun, sayangnya belum ada tanggapan. Ketua RT Suyadi menuturkan, pemilik warung tidak pernah melapor ke RT. Setelah didesak, kata dia, pemilik warung jamu Double G itu baru bersedia menyerahkan fotokopi identitas.

”Itu juga diserahkan setelah satu tahun berjualan dan selalu didesak,” ungkapnya.

Berdasar informasi yang berkembang, warung tersebut sebelumnya bernama Cherrybell. Baru diganti nama Double G beberapa bulan terakhir. Rasa miras oplosan tersebut lebih berbau wangi mirip pembersih lantai. Miras oplosan itu berwarna cokelat bening dengan bau alkohol yang kuat. Minuman tersebut dikemas dengan plastik seharga Rp 10 ribu per 250 mililiter.

Hero, 38, pemilik warung kelontong yang tidak jauh dari lokasi itu, menyatakan biasa melayani Adiyus, tenaga penjual di warung tersebut. Barang tertentu hampir setiap hari dibeli Adiyus. Yakni, minuman ringan aroma cola botol besar, serbuk minuman energi, dan cairan pembersih lantai kantongan.

”Saya pernah tanya kenapa beli pembersih lantai? Jawabannya, cairan itu untuk mengepel lantai,” katanya. (yuz/c22/ind)


Berita Selanjutnya:
Ahok-Djarot Saling Sanjung

PASAR REBO – Polisi mengelak tidak merespons keluhan warga Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Itu terkait warung jamu seduh Double G yang diduga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News