Perahu Hancur, Ratusan Neyalan Menganggur
Jumat, 21 Januari 2011 – 23:55 WIB
"Waktu itu di atas perahu ada mesin dua, kompresor, dan alat tangkap ikan lain. Dan tidak bisa disematkan semuanya. Sehingga kalau bigini, kami masih harus menganggur sampai bulan Maret baru bisa melaut lagi. Karena perahu rusak, ditambah dengan kondisi laut yang masih gelombang besar. Dan anak buah juga tidak bisa bikin apa-apa selama perahu diperbaiki. Dan bukan hanya anak buah perahu yang rusak, karena semua nelayan di Oesapa ini tidak bisa melaut semua karena memang cuaca tidak memungkinkan. Apa lagi kami ini tidak punya keterampilan lain selain nelayan," terangnya lagi.
Pada kesempatan itu, dia juga mengeluhkan lokasi tambatan perahu di Oeba yang tidak mampu menampung perahu nelayan. Pasalnya, tidak hanya perahu nelayan Kota Kupang yang berlinding di sana. Tapi terdapat perahu dari luar yang berlindung di sana. "Itu kan khusus untuk nelayan di Kota Kupang. Tapi kenapa ada perahu besar-besar dari luar yang tambat di situ" Kita ini setiap tahun berlabuh di situ kalau musim gelombang. Tapi tahun ini tidak bisa karena sudah penuh sesak di sana," keluhnya lagi.(mg9)
KUPANG - Cuaca buruk yang melanda wilayah NTT terus memakan korban. Kali ini yang menjadi korban adalah dua perahu milik nelayan Oesapa Kupang. Walau
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Tok, UMP di Jakarta Resmi Jadi Rp 5,3 Juta pada 2025
- Fly Jaya Siap Terbang ke Maratua-Lintas Kalimantan, Akmal: Kami Butuh Transportasi Udara
- Terungkap, Ini Alasan Pelaku Penculikan Perempuan di Antapani Bandung
- Puluhan Rumah Warga di Lebak Rusak Akibat Pergerakan Tanah
- Diduga Korupsi Dana Desa Rp 769 Juta, Kepala Desa Muara Baru Ditangkap
- Kunjungi Sumut, Mentan Amran Memastikan Swasembada Melalui Oplah Berjalan Lancar