Perahu Pendatang Gelap Dipastikan Tak Mencapai Daratan Australia Barat

POLISI perairan yang diterjunkan mencari sebuah perahu yang diduga mengangkut pendatang gelap di lepas pantai Dampier memastikan perahu tersebut tidak akan mencapai daratan Australia Barat.
Sebelumnya dilaporkan bahwa sebuah perahu yang diduga mengangkut pendatang gelap dari Vietnam dideteksi berhasil memasuki wilayah perairan Australia Barat, sekitar 70 km dari garis pantai.
Polisi yang diterjunkan mencegat perahu tersebut telah kembali ke pangkalan pada Senin (20/7/2015) tengah malam, namun menolak menjelaskan bagaimana kondisi perahu tersebut.
Menurut informasi yang diperoleh ABC, selain polisi perairan juga turut diterjunkan sebuah kapal patroli Angkatan Laut.
Seorang polisi yang enggan disebutkan namanya mengatakan perahu itu tidak akan berlabuh di daratan Australia. Polisi juga, katanya, sudah tidak akan terlibat lebih jauh dalam penanganan pendatang gelap tersebut.
Sementara itu juru bicara Partai Hijau urusan Imigrasi Senator Sarah Hanson-Young mendesak pemerintah untuk terbuka mengenai masalah ini.
"Sama sekali tidak berdasar bagi Menteri Imigrasi untuk menyembunyikan masalah ini untuk rakyat dan parlemen," katanya.
Namun Menteri Utama Negara Bagian Australia Barat Colin Barnett membela langkah pemerintah PM Tony Abbott dalam mencegat dan menghentikan kedatangan perahu pendatang gelap.
POLISI perairan yang diterjunkan mencari sebuah perahu yang diduga mengangkut pendatang gelap di lepas pantai Dampier memastikan perahu tersebut
- Dunia Hari Ini: Vatikan Mengatakan Paus Fransiskus Masih dalam kondisi kritis
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?