Peraih Medali Olimpiade dan Paralimpiade Tolong Sabar Ya…
jpnn.com - JAKARTA - Peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade 2016 harus bersabar untuk bisa menikmati bonus hasil keringat mereka di ajang empat tahunan tersebut.
Menpora Imam Nahrawi menegaskan penyerahan bonus memang tak bisa cepat karena menunggu pencairan dari APBN.
"Semua masih kami proses. Semua kan menunggu dari APBN," kata Imam saat ditemui di kantor Kemenpora, Selasa (4/10) sore.
Saat ini, ada beberapa miliar rupiah yang masih terutang oleh pemerintah setelah beberapa medali didapatkan oleh atlet Indonesia.
Di Olimpiade, Indonesia meraih sekeping emas dari cabang bulutangkis nomor ganda campuran dari tangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Kemudian, ada dua medali perak atas nama Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni di cabang angkat besi.
Sementara itu, di Paralimpiade, Indonesia meraih satu perunggu dari Ni Nengah Widiasih, di cabang angkat berat. Tak ada perbedaan bonus untuk emas Rp 5 miliar, perak Rp 2 miliar. Sementara perunggu mendapat Rp 1 miliar.
Karena kondisi inilah, Imam mendorong pembentukan yayasan dana olahraga. Tujuannya, agar nantinya masalah bonus seperti ini, tidak terhalang dengan birokrasi yang ruwet.
"Supaya jika ada urusan bonus dan yang menjadi kebutuhan tidak harus berurusan dengan birokrasi yang panjang. Seperti bonus ini kan harus mengikuti sistem dari pencairan APBN," ungkap Imam. (dkk/jpnn)
JAKARTA - Peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade 2016 harus bersabar untuk bisa menikmati bonus hasil keringat mereka di ajang empat tahunan tersebut.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pelatih Anyar Persis Solo Pernah Melukai Timnas Indonesia
- Liga Champions Memasuki Masa Krusial, Cek Klasemen
- Pep Guardiola: Masa Buruk Ini akan Segera Berlalu
- Jadwal Timnas Indonesia di Grup B ASEAN Championship 2024
- Alasan Mantan Pelatih Timnas Malaysia Menerima Pinangan Persis Solo
- Piala AFF 2024: Mimpi Timnas Indonesia Menghapus Kutukan Runner Up