Perairan Morodemak Dijadikan Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut

Perairan Morodemak Dijadikan Pengembangan Kawasan Berbasis Pengelolaan Hasil Sedimentasi Laut
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono dan Pj Gubernur Jawa Tengah saat Soft Launching Model Pengembangan Kawasan Berbasis Pemanfaatan Hasil Sedimentasi di Perairan Morodemak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (11/10). Foto Humas Pemprov Jateng.

"Sedimentasi ini menghambat akses nelayan ke pelabuhan, memperpanjang waktu operasional, karena mereka (nelayan) harus memutar mengelilingi daripada sedimentasi tersebut, serta menambah biaya bahan bakar bagi para nelayan tersebut," ucapnya.

Selain itu, lanjut Nana, pantai utara Jawa juga dihadapkan pada masalah abrasi. Tingginya abrasi menyebabkan penurunan tanah dan rob, sehingga banyak masyarakat yang kehilangan lahannya.

“Semoga dengan adanya program rehabilitasi di Morodemak ini bisa mengatasi masalah yang dihadapi masyarakat yang sebagian besar sebagai nelayan dan petambak,” ujar Nana.

Sementara itu, Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, pilot project di Morodemak ini masih berskala kecil. Akan tetapi, meskipun dimulai dari yang kecil ini, ada harapan besar untuk memperbaiki ekosistemnya.

"Saya berharap dimulai yang kecil ini, dalam satu, dua atau tiga tahun yang akan datang, seratus hektare itu sudah tumbuh menjadi sebuah hutan mangrove yang bagus,” kata dia.

Wahyu berharap program rehabilitasi atau revitalisasi di kawasan Morodemak ini,  bisa bermanfaat untuk mendukung mata pencaharian masyarakat setempat, memperbaiki ekosistem lingkungan sekitar, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan laut dengan mengatur pengelolaan hasil sedimentasi. (jpnn)

KKP menjadikan perairan Morodemak sebagai pilot project pengembangan kawasan berbasis pengelolaan hasil sedimentasi laut secara berkelanjutan.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News