Perajin Badui Memasarkan Kain Tenun Melalui Media Sosial

Para perajin perempuan merajut kain tenun sambil duduk di balai-balai rumah yang terbuat dari dinding bambu dan atap rumbia. "Kami yakin kain tenun motif bisa mendunia melalui jaringan media sosial itu," katanya.
Neng (40), seorang perajin kain tenun Badui mengaku selama ini permintaan tenun Badui meningkat setelah dipasarkan melalui medsos juga banyak wisatawan yang membeli dengan jumlah banyak.
Para perajin menjual kain tenun dan pakaian batik Badui itu tergantung kualitas mulai Rp 200.000 sampai Rp 1,4 juta per kain.
Konsumen yang membeli melalui medsos, antara lain dari Bandung, Yogyakarta, Lampung hingga Batam. "Kami bisa menghasilkan omzet penjualan melalui medsos sekitar Rp 15-20 juta per pekan," katanya. (mansyur suryana/ant/jpnn)
Kebanyakan pesanan kain tenun Badui motif tenun suwatsongket, suwatsamata, adumancung, poleng kacang, poleng hidup dan aros.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Merasa Dikriminalisasi Penambang Ilegal, Warga Lebak Minta Perlindungan Presiden Prabowo
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Tertimpa Pagar Saat Mengamankan Demo, Anggota Satpol PP Lebak Meninggal Dunia
- BPJS Kesehatan Sebut Program JKN Disambut Baik Suku Badui
- Dua Mayat Laki-Laki Tanpa Identitas Ditemukan di Perkebunan Karet, Begini Ciri-Cirinya
- Berkah Ramadan, Omzet Pedagang Ini Melejit hingga Rp 7 Juta Per Hari