Perajin Patung di Muntilan Terpukul

Turis Borobudur Sedikit, Pesanan Ekspor Sepi

Perajin Patung di Muntilan Terpukul
Perajin Patung di Muntilan Terpukul
Pemilik Sanggar Patung Batu Anugerah di Desa Tamanagung, Muntilan, Johan Najib menuturkan saat ini usaha patung arca batu sedang mengalami masa krisis. Sebelum erupsi Merapi pesanan untuk ekspor ke Singapura, Jerman dan Belanda sering datang enam bulan sekali. Terakhir mengirim barang ke Singapura adalah sebelum Merapi meletus. Namun hingga sekarang belum ada pesanan lagi dari negara manapun. ”Pembeli sepi,” ungkapnya.

Sepinya pembeli dari luar negeri ini diakui sangat berpengaruh karena selama ini hanya mengandalkan pesanan. Pihaknya belum memiliki pasar ekspor di luar negeri yang dapat menjamin pengiriman barang produksi secara kontinu dan tetap. Biasanya, pengiriman barang ke luar negeri ini selalu dalam jumlah besar. Yakni mencapai satu kontainer dengan total berat 18-20 ton berisi 40-50 patung.

“Biasanya pesanan juga datang dari turis yang berwisata ke Jogja mengunjungi Candi Borobudur kemudian mereka tertarik untuk membeli patung, dan meminta diantar ke negaranya. Namun kunjungan turis sekarang ini juga masih sepi,"" jelasnya.

Untuk pengiriman patung ke pasar dalam negeri seperti ke Jakarta dan Bali, diakui pesanannya memang tidak mengalami penurunan. Pengiriman patung ke pasar lokal ini dilakukan sekitar satu sampai tiga bulan sekali.

MUNGKID - Masyarakat di Muntilan dan sekitarnya yang selama ini bergelut dengan usaha patung juga mengalami imbas erupsi Merapi. Mereka kesulitan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News