Perajin Tahu Keluhkan Kenaikan Harga Kedelai Impor
jpnn.com, KEDIRI - Beberapa hari terakhir ini sejumlah perajin tahu di Kediri Jawa Timur mengeluhkan kenaikan harga kedelai impor Amerika.
Mereka sangat bergantung pada kedelai impor Amerika karena kualitasnya dianggap lebih bagus ketimbang kedelai lokal, jika digunakan untuk bahan dasar pembuatan tahu kuning.
Marfuah (54) perajin asal Kelurahan Tinalan mengatakan harga kedelai impor mengalami kenaikan sejak dua minggu terakhir.
"Harga naik untuk sementara ketersediaan pasokan masih ada," kata Marfuah.
Meski harga bahan dasar makanan tahu naik, Marfuah mengaku tidak ada niatan untuk mengurangi ukuran tahu yang dijual.
Menurutnya, untuk porsi ukuran tahu masih tetap sama, dan harganya pun juga tidak mengalami kenaikan.
Tidak hanya makanan tahu kuning, usaha yang telah dilakoninya sejak 1987 silam ini juga menjual produk stik tahu.
Harga jual stik tahu ukuran berat 1 ons dijual kemasan plastik seharga Rp 8 ribu. Karena jumlah permintaan stik tahu tidak begitu banyak, proses produksi pembuatannya hanya dilakukan tiga kali dalam seminggu.
"Tidak hanya harga kedelai impor yang naik. Bahan dasar, berupa pewarna makanan juga ikut ikutan naik," imbuh Marfuah.
Harga kedelai impor dan bahan pewarna makanan yang merangkak naik dikeluhkan para perajin tahu.
- Bantuan Pangan Bulog jadi Solusi Kenaikan Harga Beras?
- Ravindra Dorong Budidaya Cabai di Pekarangan, Begini Alasannya
- Tidak Ada Alasan! Anies Sebut Kenaikan Harga Akhir Tahun Harus Bisa Diantisipasi
- Menjelang Nataru, Harga Ayam Potong di Palembang Mulai Naik
- Strategi Berhasil, Inflasi Sumsel Oktober 2023 Tetap Stabil dan Terkendali
- Harga Cabai Jadi Pemicu Utama Inflasi di Sumsel