Peralatan Rumah Yang Bisa Mengikuti Perintah
Menurut seorang pakar ini disebabkan karena warga di Australia masih meragukan bagaimana peralatan pintar ini menggunakan dan menyimpan data.
"Saya kira kita tidak begitu sadar mengenai beberapa kemungkinan buruknya." kata Frank Zeichner, Direktur Knowledge Economy Institute di University of Technology.
Dia mengatakan peraturan dari sisi hukum masih belum jelas mengenai masalah privasi dan juga penyimpanan data.
"Pemerintah dan pembuat undang-undang keteteran karena kemajuan teknologi sudah melampau kecepatan dalam membuat aturan."
Stuart Waite mengatakan sekarang ini terserah kepada konsumen untuk melakukan penelitian sendiri, dan sadar dengan resiko yang ada sebelum mereka membeli peralatan yang bisa diperintah dan mendengar mereka di rumah tersebut.
"Ada perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Apple dan Google yang mengatakan bahwa berbagai peralatan ini bisa digunakan di dalam rumah." katanya.
"Namun peralatan dalam rumah kita akan terhubung dengan ekosistem yang mereka punyai, kita harus juga menyadari bahwa ini bisa digunakan mereka untuk mencari kentungan dan menggunakan data pribadi kita yang tersimpan dalam peralatan tersebut."
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata