Peralatan Rumah Yang Bisa Mengikuti Perintah

Menurut seorang pakar ini disebabkan karena warga di Australia masih meragukan bagaimana peralatan pintar ini menggunakan dan menyimpan data.
"Saya kira kita tidak begitu sadar mengenai beberapa kemungkinan buruknya." kata Frank Zeichner, Direktur Knowledge Economy Institute di University of Technology.
Dia mengatakan peraturan dari sisi hukum masih belum jelas mengenai masalah privasi dan juga penyimpanan data.
"Pemerintah dan pembuat undang-undang keteteran karena kemajuan teknologi sudah melampau kecepatan dalam membuat aturan."
Stuart Waite mengatakan sekarang ini terserah kepada konsumen untuk melakukan penelitian sendiri, dan sadar dengan resiko yang ada sebelum mereka membeli peralatan yang bisa diperintah dan mendengar mereka di rumah tersebut.
"Ada perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Apple dan Google yang mengatakan bahwa berbagai peralatan ini bisa digunakan di dalam rumah." katanya.
"Namun peralatan dalam rumah kita akan terhubung dengan ekosistem yang mereka punyai, kita harus juga menyadari bahwa ini bisa digunakan mereka untuk mencari kentungan dan menggunakan data pribadi kita yang tersimpan dalam peralatan tersebut."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya