Peralihan Musim, BMKG Imbau Waspada Angin Kencang
jpnn.com, TUBAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kabupaten Tuban mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, menghadapi pergantian musim kemarau ke musim penghujan.
Menurut Desindra Daedy Kurniawan, Kepala BMKG Tuban, pergantian musim kemarau ke musim penghujan biasanya ditandai dengan cuaca ekstrem.
Yakni angin kencang dan gelombang tinggi, serta bisa munculnya awan sibi, yang akan diikuti hujan lebat disertai petir.
Munculnya awan sibi tersebut, akan muncul pada musim pancaroba seperti saat ini, awan sibi tersebut terjadi akibat kondisi atmosfer yang tidak stabil.
"BMKG menghimbau agar masyarakat di Tuban khususnya, baik di darat maupun pengguna jasa laut serta para nelayan di laut utara jawa, agar selalu waspada terjadinya cuaca ekstrem tersebut," kata Desindra.
BMKG Tuban juga memberikan informasi prakiraan cuaca setiap satu jam sekali, di website dan akun media sosial resmi BMKG Tuban.
Agar masyarakat luas bisa melihat langsung prakiraan cuaca tersebut. Dari pengamatan BMKG Tuban, musim hujan akan masuk pada minggu kedua di November 2018.
Namun, di musim pancaroba ini, hujan akan turun tapi tidak setiap hari, dengan intensitas rendah, dan kecepatan angin terpantau 8 kilometer per jam, suhu udara 32, 2 drajat pada siang hari. (pul/jpnn)
Masyarakat diminta waspada terhadap pergantian musim kemarau dan musim hujan yang cukup ekstrem.
Redaktur & Reporter : Natalia
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- 376 Rumah di Kabupaten Bima Terendam Banjir
- BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Wilayah Ini Waspada!
- Polisi Buka Call Center di Tanjungpinang Untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
- Mitsubishi Gelar Program Kilau Tahun Baru dan Musim Hujan
- ASDP, Kemenhub, & Stakeholder Pastikan Layanan Nataru di Lintas Utama Siap