Perampok Bendaharawan DPRD Didor
Kamis, 05 April 2012 – 10:54 WIB
‘’Setelah bagi uang malam itu, aku idak pernah lagi ketemu dengan kawan-kawan yang lain. Setelah kejadian, aku sempat kabur ke Dusun Tanjung Bali, Babattoman, Muba, selama setahun. setelah itu, aku tinggal di dusun istri aku di Desa Tanjung Laut, Muba,” terang pria yang bekerja sebagai penyadap karet ini.
Baca Juga:
Menurut Yudi, dirinya ikut beraksi, karena memang sedang butuh uang. kemudian, ia bertemu dengan Heri yang rumahnya bersebelahan dengan orangtuanya di Jalan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami. ‘’Di rumah Heri kami merencanoken perampokan itu, malam hari sebelum kejadian,” katanya.
Pjs Kabid Humas Polda Sumsel AKBP Djarot Padakova, melalui Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Saud Sinaga SIk, membenarkan penangkapan otak skenario perampokan tersebut. ‘’Selain melakukan perlawanan saat akan ditangkap, tersangka juga sempat meneriakkan anggota sebagai perampok, hingga diberikan tindakan tegas,” ungkapnya.
Untuk diketahui, sandiwara perampokan itu dirancang Syahrul Somad dan para tersangka lain, Apek, Jhon, Yudi dan Heri. Tas berisi uang yang dirampok empat orang tersebut hanya sebesar Rp 25 Juta. Namun, dalam laporan ke Polisi, Syahrul menyebutkan bahwa uang yang dirampok empat pelaku mencapai Rp 319 juta. Uang itu merupakan Dana Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) DPRD Sumsel tahun 2006.(cr04/adi)
PALEMBANG - Masih ingat kasus perampokan bohongan terhadap Bendahara DPRD Sumsel, Syahrul Somad, pada Jumat (26/01/2007) lalu, di Jalan POM IX, Palembang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Hamil, Mahasiswi Kebidanan Ini Aborsi Sendiri
- Komplotan Pencuri Spesialis Minimarket Ditangkap Polisi
- Tangkap Pelaku Penculikan Lansia di Muaro Jambi, Polisi Temukan Senjata Airsoft
- Melawan Begal, SY Dibacok di Leher, Pelaku Beraksi di Jakarta Timur
- Kematian Pasutri di Kudus Masih Misteri, 15 Saksi Diperiksa Polisi
- Misteri Penyebab Kematian Suami Istri di Kudus, Terduga Pelaku Tewas di Kuburan