Perampok Bersenpi Kuras Minimarket

Perampok Bersenpi Kuras Minimarket
ilustrasi. FOTO: getty images

jpnn.com - MUSEUM Cristiano Ronaldo (CR7) menempati salah satu ruko di Jalan Princesa Dona Maria Amelia, Madeira. Dari Lisbon, ibu kota Portugal, jaraknya sekitar 800 kilometer atau 1 jam 45 menit dengan pesawat. Madeira merupakan pulau karang di tengah Samudra Atlantik. Di pulau itu Ronaldo lahir dan tumbuh. Di museum yang baru dibuka Desember tahun lalu tersebut, jejak kebintangan pemain bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aviero itu terekam.

Menurut Alberto Pareia de Sousa, sopir taksi yang mengantarkan saya dari Aeroporto de Madeira (Bandara Madeira), meski masih seumur jagung, museum CR7 sudah begitu dikenal luas hingga luar negeri. Hari itu saja (22/5), kata Sousa, dia sudah mengantar enam penumpang –termasuk saya– menuju museum tersebut.

Museum itu sebenarnya kecil, hanya sekitar 50 meter persegi. Tulisan Museu Cr7 dan foto Cristiano Ronaldo dengan kaus merah menutupi pintu geser pembatas museum dengan area lobi. Untuk dapat masuk, pengunjung harus membayar tiket EUR 6 (sekitar Rp 69 ribu). Dari nomor tiket yang dikeluarkan, saya adalah pengunjung ke-169 hari itu. Lumayan ramai karena museum baru dibuka pukul 09.00 dan saya sampai di lokasi sekitar pukul 12.30.

Saya beruntung masuk museum pas jam istirahat makan siang sehingga pengunjung yang berada di dalam museum hanya sedikit. Lebih beruntung lagi, saat itu sepupu Ronaldo, Nuno Aveiro, juga sedang berada di museum. Dia dengan antusias mau menemani saya melihat-lihat isi museum.  

Museum dibuka dengan Hall of Youth, berisi foto-foto masa kecil CR7 dari usia 3 bulan hingga 11 tahun. Menurut Nuno, meski berisi kehidupan pribadi Ronaldo, museum CR7 bukan rumah masa kecil Ronaldo.

’’Kami lahir di Rua Quinta de Falcao di San Antonio, sekitar 5 kilometer dari sini. Tapi, Anda tidak akan dapat menemukan rumah kami lagi karena pada 1997 diruntuhkan pemerintah. Rumah kami mengundang terlalu banyak turis dan jurnalis sehingga dianggap mengganggu tetangga,’’ ujarnya.

Masa kecil Ronaldo juga tidak terlalu menyenangkan. Ayahnya, mendiang Jose Dinis Aveiro, hanya seorang pekerja kebersihan Kota Madeira merangkap pengurus perlengkapan pemain di klub sepak bola Andorinha, tim pertama Ronaldo. Ibunya, Maria Dolores dos Santos Aveiro, seorang koki. Rumah mereka yang kecil hanya punya dua kamar sehingga Ronaldo harus berbagi tempat tidur dengan dua kakak perempuannya.

”Meski demikian, masa kecil kami bahagia karena kami menemukan passion kami, sepak bola,” kata Nuno.

MUSEUM Cristiano Ronaldo (CR7) menempati salah satu ruko di Jalan Princesa Dona Maria Amelia, Madeira. Dari Lisbon, ibu kota Portugal, jaraknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News