Perampok Bersenpi Kuras Minimarket

Perampok Bersenpi Kuras Minimarket
ilustrasi. FOTO: getty images

Kecerdasannya bermain bola ternyata tak berbanding lurus dengan kecerdasannya di sekolah. Pada umur 14 tahun Ronaldo meninggalkan sekolah untuk sepenuhnya bermain sepak bola. Itu terjadi setelah sebuah insiden pelemparan kursi yang diduduki Ronaldo ke gurunya. Ronaldo menilai gurunya merendahkan harga dirinya. Sayang, kursi bersejarah itu tidak masuk menjadi memorabilia di Museum CR7.

Setahun berada di Lisbon, Ronaldo terdeteksi mengalami gangguan irama jantung. Klub lantas mengobatkan CR7 dengan memasang ring di jantungnya. Tak lama kemudian, dia diundang ke London untuk beruji coba di Arsenal. Periode tersebut ditandai dengan foto Ronaldo di tempat latihan Arsenal. Namun, Manajer Arsenal Arsene Wenger tidak tertarik dengan pemuda kurus itu. Sehingga mimpi Ronaldo main di Liga Inggris tertunda.

Bintang terang mulai datang setahun kemudian (2002) ketika Manchester United melakukan laga ekshibisi melawan Sporting Lisbon. Sporting menang 3-0 dan para pemain United mendesak Manajer Sir Alex Ferguson ”mengambil” Ronaldo. Gayung bersambut, Sporting melepasnya. Remaja kerempeng itu pun dibeli United seharga EUR 15 juta. Foto Ronaldo dengan kaus tenun ikat warna biru kuning yang dipakainya saat mengikat kontrak terpasang di salah satu dinding museum. Di sampingnya ada replika trofi Piala FA yang dipersembahkan Ronaldo untuk United setahun setelah kedatangannya. 

”Sejak di United, Cristiano memang berupaya memperbaiki kelemahannya di Sporting, yakni gampang dijatuhkan lawan. Salah satunya dengan memperbanyak latihan di gimnasium agar ototnya semakin terbentuk. Bukan rahasia lagi bila dia sudah berlatih keras di gimnasium dan di lapangan saat pemain lain belum datang dan akan pulang paling larut setelah semua pemain sudah bersantai di rumah,” ujar Nuno. 

Kecintaan Ronaldo pada dirinya sendiri memang sangat tinggi. Misalnya, dia selalu menangisi kekalahan timnya. Namun, setelah itu Ronaldo akan bangkit dan berupaya keras untuk ”membalas dendam”. Dari situlah bibit-bibit kebintangan Ronaldo terbentuk.

Di zona Hall of Fame, pengunjung bisa melihat penghargaan-penghargaan yang diterima CR7. Center of gravity di zona ini tentu saja sepatu emas dan dua trofi Ballon d’Or (pemain terbaik dunia) yang diterima Ronaldo. Di tempat itu juga berdiri patung lilin Ronaldo. Pengunjung biasanya tidak melewatkan momen untuk mejeng bersama ”Ronaldo” itu.

Yang tak kalah menarik adalah penghargaan yang diterima Ronaldo dari pemerintah Portugal berupa gelar Grand Officer Ordem do Infante Dom Henrique atau Order of Prince Henry the Navigator. Ini adalah penghargaan tertinggi ketiga di Portugal setelah Grand Collar dan Grand Cross. Selain Ronaldo, gelar yang sama pernah diterima Kaisar Akihito dari Jepang dan pahlawan Afrika Selatan Nelson Mandela. 

”Cristiano adalah duta Portugal. Tidak ada nama besar dari Portugal yang lebih populer daripada Cristiano Ronaldo di dunia saat ini. Karena itu wajar bila dia mendapat gelar Kesatria Portugal,” terang Nuno. 

MUSEUM Cristiano Ronaldo (CR7) menempati salah satu ruko di Jalan Princesa Dona Maria Amelia, Madeira. Dari Lisbon, ibu kota Portugal, jaraknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News