Perampok Diburu di Bengkulu
Pastikan Senjata Perampok Bukan Organik TNI
Minggu, 22 Agustus 2010 – 08:11 WIB
JAKARTA -- Misteri asal muasal senjata yang digunakan perampok Bank CIMB Medan masih terus disidik polisi. Namun, kementrian Pertahanan sudah yakin bahwa senjata itu bukan milik prajurit TNI atau senjata organik inventaris TNI. Belajar dari permasalahan ini, Wayan meminta agar aparat kepolisian lebih memperketat pengawasan penggunaan senjata api. Mengapa hanya kepolisian saja. "Sebab dalam undang-undang semua pengaturan senjata dilakukan kepolisian. Kalau TNI selalu meregister senjata milik prajuritnya," ucapnya.
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio menjelaskan TNI selalu melakukan pengawasan amat ketat terhadap ribuan pucuk senjatanya. "Selama ini TNI menggunakan senjata produksi Pindad. Senjata kami tidak mungkin bisa keluar, semuanya sudah teritergasi dan pengawasannya sangat ketat," ujarnya dalam diskusi di Jakarta kemarin (21/08).
Baca Juga:
Penggunaan tersebut prosesnya melalui administrasi di Kementerian Pertahanan. Jadi kecil kemungkinan senjata para perampok tersebut adalah senjata TNI. Jenderal berbintang satu itu berasumsi, bisa jadi senjata yang digunakan kawanan rampok itu adalah senjata sisa-sisa kelompok militer di Aceh yang belum diserahkan kepada pemerintah. Atau bisa jadi itu adalah senjata ilegal hasil selundupan.
Baca Juga:
JAKARTA -- Misteri asal muasal senjata yang digunakan perampok Bank CIMB Medan masih terus disidik polisi. Namun, kementrian Pertahanan sudah yakin
BERITA TERKAIT
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri