Perampokan Dengan Kekerasan Meningkat di Canberra
Jumlah perampokan dengan kekerasan dengan sasaran toko dan tempat makan mengalami peningkatan di ibukota Australia, Canberra.
Kepolisian ACT mengatakan bahwa di tahun anggaran lalu, 2016-2017, terjadi 247 perampokan kekerasan di negara bagian tersebut, naik dari 150 di tahun sebelumnya, atau naik sekitar 65 persen.
Perampokan terbaru terjadi hari Selasa (5/9/2017) malam di supermarket IGA Isabelle Plains di Tuggeranong, sekitar 22 km dari pusat Kota Canberra menjelang toko tersebut tutup.
Rekaman CCTV menunjukkan dua perampok yang mengenakan tutup muka membawa parang, membacok muka manajer supermarket tersebut, sebelum si manajer jatuh ke lantai, dan kemudian berusaha melarikan diri.
Para perampok tersebut juga mengancam dua pekerja lain dengan senjata di gudang ketika para pekerja tersebut hendak menutup toko mereka.
"Para perampok pria ini melarikan diri tanpa kendaraan dan juga tanpa mendapatkan uang," kata Sersan Detektif Tony Crocker.
Polisi kembali ke lokasi kejadian hari Rabu pagi untuk mengumpulkan bukti-bukti dari tempat parkir dan jalan-jalan sekitar.
"Kami mencoba melihat hubungan antara berbagai perampokan, dan juga bekerjasama erat dengan komunitas untuk mengidentifikasi pelaku," kata Crocker.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat