Perampokan Makin Sering, Nelayan Dibuang di Laut
Senin, 12 Maret 2012 – 15:47 WIB
Menanggapi sikap apatis nelayan untuk menyuarakan aksi perampokan, Sekretars LSM Panjiku Haris Arleck mengaku sedih mendengarnya. Menurutnya, sudah pasti aktivitas nelayan sangat bergantung pada usaha tangkapan di laut seperti memancing atau dengan alat pukat ikan. Tapi, jika yang muncul lebih kepada rasa tidak aman, galau, serta sulitnya melaut, dan waswas ancaman perampok, maka yang seharusnya perduli terhadap kasus ini adalah pemerintah dan terkhusus aparat keamanan terkait.
Baca Juga:
Untuk diketahui, jumlah kasus kasus perampokan di laut yang pernah diterima Polres Nunukan tahun lalu mencapai 7 kasus. Kasus tersebut dilaporkan pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September 2011. Jumlah itu dinilai masih sedikit, sebab ada puluhan kasus yang sama sebenarnya tidak dilaporkan. Aksi perampokan nelayan boleh dikata terjadi setiap minggunya, di saat para nelayan turun ke laut untuk memasang pukat. Biasanya, pelaku perampokan merampas mesin kapal, hasil tangkapan, bahkan pernah pula pemilik kapal dibuang ke laut. (ica/ash/fuz/jpnn)
NUNUKAN – Aksi perampokan terhadap nelayan Sebatik, Nunukan, Kalimantan Timur, semakin menjadi-jadi. Ironisnya, meskipun dilaporkan kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob