Peran Bu Pur Diungkap dalam Sidang Hambalang

jpnn.com - JAKARTA--Nama Sylvia Sholehah alias Bu Pur turut disebut memiliki andil dalam proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON) Hambalang. Peran orang yang dikenal dekat dengan lingkaran Cikeas ini diungkapkan saksi-saksi yang dihadirkan dalam sidang terdakwa kasus dugaan korupsi Hambalang, Deddy Kusdinar di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa, (3/12).

Salah satu saksi yang menyampaikan hal itu adalah Sudarto, mantan PNS Ditjen Anggaran Kemenkeu. Menurutnya, ia pernah bertemu Bu Pur yang membantu mengurus surat-surat.

"Pada waktu itu pernah ketemu Bu Pur. Intinya akan membantu proses itu. Maksudnya proses kelengkapan surat-surat. Saya melihatnya urus dari Kemenpora. Terserah mau dibantu bagaimana, yang penting kami terima surat dari Kemenpora dan kami proses," ujar Sudarto dalam sidang. Ia tidak melanjutkan lebih jauh peran Bu Pur tersebut.

Sementara itu, saksi lainnya, anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang menyebut ia mendengar nama Bu Pur dari mantan Sesmenpora, Wafid Muharam.

Perempuan yang tengah hamil itu mengungkapkan saat itu ia tidak tahu mengapa Bu Pur dapat menjalin relasi dengan Wafid. Diduga, akibat Bu Pur, perusahaan Permai Group milik Nazaruddin batal mendapatkan proyek Hambalang.

"Saya tanya, Bu Pur siapa? Dikatakan, dia dari kepala rumah tangga Cikeas. Katanya sampaikan saja ke bosmu. Saya sampaikan ke Pak Nazar. Saya bilang pak katanya ada Bu Pur dari Cikeas. Dia juga ingin peralatan olahraga itu. Bu Pur kata Pak Wafid coba dicek bener atau tidak. Keesokannya, saya disuruh, ya udah Ros kau mundur aja (dari proyek)," papar Rosa.

Rosa dalam hal ini juga tidak mengetahui lebih jauh gerak-gerik Bu Pur yang memang disebut-sebut turut membantu melancarkan proyek Hambalang tersebut.

Selain Rosa, saksi Widodo Wisnu Sayoko yang disebut-sebut merupakan kerabat dekat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku juga mengenal Bu Pur. Widodo menyatakan memang pernah bertemu Bu Pur. Namun, ia membantah pertemuan dengan Bu Pur itu untuk membahas soal proyek Hambalang.