Peran dan Modus dalam Kasus Korupsi PT Timah yang Rugikan Negara Rp 271 Triliun

Sebelum Harvey, Polisi juga menangkap Helena Lim, yang selama ini juga dikenal sebagai salah satu 'crazy rich' di Indonesia.
Apa peran Harvey Moeis?
Kejaksaan Agung menjelaskan, Harvey diduga berperan sebagai perwakilan PT Refined Bangka Tim (RBT) yang berkomunikasi dengan seorang pejabat senior Direktur Utama PT Timah Tbk pada 2018-2019.
Tujuannya untuk mengakomodasi penambangan timah ilegal di wilayah izin usaha penambangan milik PT Timah.
Harvey dan pejabat PT Timah tersebut kemudian sepakat mengakomodasi kegiatan pertambangan liar, dengan cara menutupinya melalui kesepakatan sewa-menyewa peralatan pemrosesan timah yang melibatkan empat smelter swasta.
"Di mana Tersangka HM mengkondisikan agar smelter PT SIP, CV VIP, PT SBS, dan PT TIN mengikuti kegiatan tersebut," kata Direktur Penyidikan pada Tindak Pidana Khusus Kejaksaan, Agung Kuntadi.
Kuntadi meneruskan, Harvey kemudian diduga memerintahkan para pemilik smelter menyisihkan sebagian keuntungan dari usahanya itu untuk dirinya dan tersangka lainnya yang telah membantu mengegolkan kerja sama. Dia mengklaim, hal itu sebagai bentuk pembayaran.
Helena Lim berperan sebagai pengelola dana yang dihasilkan secara ilegal tersebut dengan kedok dana Corporate Social Responsibility (CSR).
"Dana Corporate Social Responsibility kepada tersangka HM itu dikeluarkan melalui PT QSE yang difasilitasi oleh tersangka HLN," ungkap Kuntadi.
Hari Kamis ini (04/04), artis Sandra Dewi mendatangi gedung bundar Kejaksaan Agung untuk memenuhi panggilan pemeriksaan kasus yang menjerat suaminya, Harvey Moeis
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Mahfud MD Sebut Kejaksaan Didukung Rakyat untuk Bersihkan Peradilan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam