Peran HCML Mengubah Desa Tawuran Jadi Destinasi Wisata
Sementara satu lapak dibangun pemerintah desa dan khusus menjual minuman.
Cafe Laut Semare dibuka resmi pada 29 Agustus 2019. Kafe ini berhasil mengubah citra negatif desa, yang semula identik dengan desa tawuran menjadi destinasi wisata dengan hamparan hutan bakau.
"Pengunjungnya rata-rata seribu orang per hari sebelum pandemi," aku Manajer Cafe Laut Semare Ahmad Nauval.
Sebelum ada kafe, di sana hanya ada jembatan kayu ulin yang dibangun PT HCML sepanjang 100 meter dan lebar 1,5 meter untuk tempat bersandar perahu nelayan pada 2015.
Kepala Desa Semare, Yazid Abdi ingin membangun warung apung di sana, karena lokasinya indah untuk menikmati senja dan fajar.
Tahun 2018, pemerintah desa mulai membangun joglo berukuran 200 meter persegi yang menjorok di atas laut.
Jembatan yang dibangun HCML menjadi akses masuk menuju joglo tersebut.
Namun ternyata joglo saja tak cukup untuk memperoleh nilai tambah bagi pemerintah dan masyarakat desa.
Saat itu, joglo tak bisa dikembangkan menjadi warung dengan pendanaan dari badan usaha milik desa (Bumdes), karena membutuhkan payung hukum peraturan bupati.
Program pemberdayaan masyarakat tentunya bisa direalisasikan dengan banyak cara, seperti yang dilakukan Husky CNOOC Madura Limited (HCML).
- Dorong Pariwisata Lintas Batas, STB Gelar Sarawak Gateway to Borneo di Jakarta dan Balikpapan
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Resmi Meluncur, Doku Travel Fest Tawarkan Diskon Spesial Hingga 70 Persen
- Cawalkot Yogyakarta Hasto Wardoyo Ingin Memoles Bantaran Sungai Jadi Destinasi Wisata
- Sambut World Tourism Day: Ini 3 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia