Peran HCML Mengubah Desa Tawuran Jadi Destinasi Wisata
Selasa, 20 Oktober 2020 – 13:08 WIB
Selama musim pandemi, Nauval mengakui omzet dan jumlah pengunjung turun.
"Sekarang tidak sampai 300 orang. Jadi kami bermusyawarah menyepakati bagaimana cara kita bertahan, protokol kesehatan kami jaga dan perketat. Kemudian promosi kami galakkan dan diskon, sembari kami membuat spot foto baru. Semasa pandemi, ada dua spot foto baru," katanya.
"Sunrise dan sunset view-nya memang luar biasa. Pengunjung bisa menikmati panorama saat matahari terbit dan tenggelam, yang memunculkan selfie enthusiasm di spot untuk swafoto," kata Hamim. (rdo/jpnn)
Program pemberdayaan masyarakat tentunya bisa direalisasikan dengan banyak cara, seperti yang dilakukan Husky CNOOC Madura Limited (HCML).
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
BERITA TERKAIT
- Dorong Pariwisata Lintas Batas, STB Gelar Sarawak Gateway to Borneo di Jakarta dan Balikpapan
- Econique Hadirkan Cafe Bintang dan Korean Glamping di Lembang
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Resmi Meluncur, Doku Travel Fest Tawarkan Diskon Spesial Hingga 70 Persen
- Cawalkot Yogyakarta Hasto Wardoyo Ingin Memoles Bantaran Sungai Jadi Destinasi Wisata
- Sambut World Tourism Day: Ini 3 Destinasi Wisata Berbasis Sustainable Tourism di Indonesia