Peran Indonesia pada Organisasi Internasional: ASEAN dalam Pengembangan Ekonomi Biru
Oleh: Edria Faizah

jpnn.com - Ekonomi biru menjadi istilah yang sangat jarang digunakan pada kehidupan sehari-hari namun efek yang ditimbulkan sangatlah besar terutama pada negara Indonesia sebagai negara maritim.
Ekonomi biru merupakan pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk meningkatkan perekonomian negara, memperbaiki kehidupan masyarakat, dan menjaga kesehatan dari ekosistem laut.
Perikanan, akuakultur, pelayaran, energi, pariwisata, dan bioteknologi kelautan menjadi beberapa aspek-aspek yang meliputi ekonomi ekonomi biru.
Pada awal tahun 2000an ekonomi biru perlahan muncul saat pembangunan berkelanjutan mulai menjadi perhatian masyarakat. Ekonomi biru pertama kali ditemukan oleh Gunter Pauli, seorang pengusaha asal Belgia yang menulis buku yang berjudul “The Blue Economy: 10 Years, 100 Innovations, 100 million jobs”.
Buku tersebut membahas tentang konsep baru ekonomi yang dapat memanfaatkan sumber daya alam yaitu sumber daya kelautan, dengan sumber daya laut tersebut kita dapat membuat model bisnis baru.
Gunter Pauli menjelaskan bahwa sumber daya kelautan dapat memecahkan masalah-masalah perekonomian dunia.
Mengapa Ekonomi Biru Penting?
Setelah mengetahui apa itu ekonomi biru, pertanyaan yang tak kalah penting soal ekonomi biru adalah apa pentingnya ekonomi biru? Karena tanpa mengetahui pentingnya ekonomi biru mungkin beberapa dari kita tidak akan menganggap pertumbuhan perekonomian biru sebagai hal yang penting.
Ekonomi biru dapat menjadi sektor pertumbuhan ekonomi yang cukup menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo & Anwar Ibrahim Bahas Dampak Kebijakan Tarif Impor Donald Trump
- Prabowo dan Pemimpin ASEAN Bahas Strategi Hadapi Kebijakan Tarif Trump
- Soal Kebijakan Tarif Trump, Prabowo dan Pemimpin ASEAN Atur Strategi
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Bahlil, Kawulo, Santri, dan Cita-Cita Republik