Peran Indonesia pada Organisasi Internasional: ASEAN dalam Pengembangan Ekonomi Biru

Oleh: Edria Faizah

Peran Indonesia pada Organisasi Internasional: ASEAN dalam Pengembangan Ekonomi Biru
Proyek pengembangan dermaga SBI Pabrik Tuban, Jawa Timur, dilengkapi dengan fasilitas transport berupa tube conveyor sepanjang 4,1 km, tripper conveyor dan ship loader dengan kapasitas 1.000 tph untuk mengirim semen curah dari pabrik menuju kapal yang bersandar di dermaga. Foto dok SIG

Inisiatif ini mendapat dukungan dari pemerintah Jepang dan UNDP, yang berpusat di Jakarta, mengundang para negara-negara di dalam naungan ASEAN dan Timor Leste untuk mencari solusi atas rintangan dan juga upaya yang dapat dilakukan dalam ekonomi biru, yang meliputi ekosistem laut termasuk air tawar.

Dalam proyek ASEAN Blue Economy Innovation ini terdapat tiga kegiatan yang menjadi fokus primer dalam permasalahan dalam ekonomi biru.

Selain itu UNDP telah mendukung perekonomian biru secara internasional kurang lebih 25 tahun.

Organisasi ini sudah mengalokasikan dana lebih dari 1 miliar dolar AS agar dapat meningkatkan perlindungan ekosistem laut pada kurang lebih 100 negara.

UNDP juga bertanggung jawab untuk mengupayakan keberlangsungan ekonomi biru dan memanfaatkan potensi sumber daya pada laut juga air tawar agar dapat menciptakan pembangunan yang menyeluruh.

Salah satu contoh yang nyata adalah UNDP di Indonesia dapat melaksanakan visi misi pemerintah Indonesia untuk memperkuat kerja sama antara beberapa bangsa guna menjaga ekosistem laut dan mengupayakan pertumbuhan ekonomi biru.

Peran Indonesia terhadap Pengembangan Ekonomi Biru di Kawasan ASEAN

 Upaya yang telah dilakukan ASEAN tentunya juga dipengaruhi oleh negara Indonesia sebagai salah satu negara maritim di kawasan ASEAN.

Ekonomi biru dapat menjadi sektor pertumbuhan ekonomi yang cukup menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News