Peran Masyarakat Signifikan Bagi Pemulihan Ekonomi

Oleh: Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI

Peran Masyarakat Signifikan Bagi Pemulihan Ekonomi
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Foto: Humas MPR RI

Cerita tentang penderitaan banyak orang, bahkan tragedi kematian, akibat keterbatasan ekonomi, pun bermunculan. Sangat memprihatinkan.

Sementara itu, banyak komunitas tak tinggal diam. Banyak orang berinisiatif menyediakan dan menyalurkan bantuan pangan bagi setiap orang yang berkekurangan. Gambaran seperti itu terjadi di banyak kota.

Bahkan di negeri kaya seperti Amerika Serikat (AS), tidak sedikit keluarga yang harus mendatangi bank makanan untuk meminta bantuan. Sudah puluhan juta pekerja di AS dirumahkan karena pandemi Covid-19.

Penderitaan dan ketidaknyamanan yang dirasakan miliaran orang sekarang ini lebih karena pilihan yang mengutamakan keselamatan jiwa bersama. Memilih menghentikan sementara produksi dan perdagangan demi keselamatan, sekaligus memutus rantai penularan Covid-19. Rantai penularan itu bisa diputus jika semua orang, dengan kesadaran penuh, taat dan konsisten menjaga jarak di ruang publik. Jika imbauan jaga jarak tidak dilaksanakan, durasi pandemi Covid-19 akan semakin lama.

Konsekuensinya, durasi penderitaan dan ketidaknyamanan pun akan semakin lama pula. Tentu saja hal seperti itu bukan menjadi keinginan bersama. Logikanya sederhana saja; proses normalisasi kehidupan dan pemulihan ekonomi bisa segera diwujudkan jika semua orang mau melindungi dirinya dengan menjaga jarak agar tidak terinfeksi Covid-19.

Hanya dengan cara sesederhana itulah kecepatan penularan Covid-19 bisa diredam. Untuk itu mencapai target itu, peran negara atau pemerintah sebagai regulator memang penting dan signifikan.

Tetapi, kesadaran dan kepedulian masyarakat pun menjadi faktor yang lebih signifikan. Pemerintah misalnya, akhirnya harus berkeputusan melarang mudik. Larangan mudik harus dipahami sebagai upaya cegah-tangkal penularan Covid-19.

Komunitas perantau diharapkan mematuhi larangan ini. Sebaliknya, jika larangan mudik tidak dipatuhi, upaya menahan kecepatan penularan Covid-19 menjadi semakin sulit. 

Taat dan konsisten menerapkan pembatasan sosial menjadi modal awal pemulihan ekonomi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News