Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030

Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
Acara PENTALOKA Nasional ADINKES 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) pada 5-7 November 2024 di Yogyakarta. Foto dok. ADINKES

Program vaksinasi publik pertama untuk dengue di Indonesia, diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melalui program regional dengan menargetkan 9.800 anak-anak sekolah dasar di Kota Balikpapan, disusul Kota Samarinda dengan 2.750 anak dan Kabupaten Probolinggo, yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan setempat, kepada 1.120 anak.

"Kalimantan Timur menjadi provinsi pertama yang meluncurkan program publik vaksinasi dengue, diikuti oleh daerah lain untuk melindungi warganya," ungkapnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, menyampaikan, semua orang berisiko terkena dengue sepanjang tahun, terlepas dari di mana mereka tinggal, usia, atau gaya hidup mereka. Tidak hanya itu, selain mengancam jiwa, penyakit ini juga menimbulkan beban yang signifikan. 

"Untuk melawan dengue, pencegahan memegang peran penting. Ada tiga hal yang dapat kita lakukan bersama, yaitu mengedukasi diri sendiri dan orang lain seputar dengue serta pencegahannya, mengendalikan nyamuk dengan menerapkan 3M Plus, serta memanfaatkan metode pencegahan inovatif,” kata Andreas dalam acara PENTALOKA Nasional ADINKES 2024 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) pada 5-7 November 2024 di Yogyakarta. 

Takeda menghadirkan sesi diskusi panel bertajuk “Efektivitas Vaksinasi untuk Pengendalian Dengue” pada hari kedua, di mana para pakar berbagi wawasan kepada tenaga kesehatan lain, seputar pentingnya intervensi inovasi dalam mencegah penyebaran, serta keparahan infeksi dengue.

Spesialis Anak dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), DR. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K),  menyampaikan masih adanya miskonsepsi seputar dengue yang beredar di tengah masyarakat. Hal itu karena banyak pasien atau orang tua yang beranggapan bahwa apabila mereka atau anak mereka sudah pernah terkena dengue, maka akan kebal dan tidak bisa terjangkit lagi.

"Padahal, faktanya tidak demikian, manusia dapat terjangkit dengue lebih dari satu kali, dan biasanya infeksi yang berikutnya justru berisiko lebih parah, bahkan bisa berujung kematian," tegasnya. (esy/jpnn)

Peran pemda & masyarakat penting untuk mencapai nol kematian akibat Dengue 2030 yang ditargetkan Kemenkes


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News