Peran Ponpes Annuqayah di Balik Terkikisnya Carok
"Jadi para kiai menjelaskan, konsekuensi akhir tidak baik. Alhamdulillah sudah hampir tak terdengar lagi carok," ucapnya.
Sementara itu saat ditanya alasan pemilihan Ponpes Anuuqayah menjadi tempat peringatan Hari Perdamaian Internasional, Kiai Naqib menyebut mungkin karena kedekatan emosional pendiri Annuqayah dengan keluarga almarhum Gus Dur dan Wahid Foundation.
Hubungan kekeluargaan sudah terjalin sangat lama. Bahkan sejumlah kiai dari Annuqayah pernah menimba ilmu di Ponpes Tebu Ireng.
Penjelasan tersebut senada dengan penjelasan tim leader 'Kampung Damai' Wahid Foundation Visna Fulovik.
Menurutnya, pemilihan Madura didasari sejumlah alasan. Antara lain, sangat dekat dengan Pulau Jawa namun dari segi kesenjangan sosial terpaut sangat jauh.
"Jadi presiden penting diundang langsung untuk melihat masyarakat. Kemudian soal perempuan, di Madura perlu ditingkatkan perannya agar punya ruang untuk mengekspresikan diri. Di sini pernikahan dini masih tinggi," tuturnya.
Menurut Visna, Wahid Foundation kini berkonsentrasi mengembangkan desa damai yang sudah tersebar di 22 desa di tiga provinsi.
Masing-masing Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Salah satunya yang terpilih Desa Guluk-Guluk di Sumenep.
Tradisi carok di Guluk-Guluk hingga akhir 1980-an masih sangat kuat. Hampir setiap hari ada saja warga yang terluka. Bahkan tak jarang sampai meregang nyawa.
- Tak Dapat Undangan Pencoblosan, Pria Bercelurit di Sampang Menantang Carok
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan
- Carok di Sampang Dipicu Masalah 2 Kiai, Begini Ceritanya
- Motif Pembacokan di Sampang Berawal dari Kunjungan Calon Bupati, 2 Kiai Cekcok
- Carok Massal di Sampang, Ini Pernyataan Terbaru AKBP Hendro
- Polisi Ungkap Fakta soal Pelaku Carok di Sampang, Kapolri Beri Atensi