Perancis Berlakukan Lagi Wajib Militer Untuk Usia 16 Tahun
Fase pertama yang akan dilakukan selama musim liburan sekolah Perancis yang biasanya berlangsung bulan Juli-Agustus setiap tahun, adalah program selama 1 bulan dengan fokus pada kegiatan kemasyarakatan.
Hal ini bisa berbentuk kegiatan amal, menjadi guru sukarela, atau terlibat dalam kegiatan militer, pemadam kebakaran atau polisi.
Fase kedua bagi mereka yang berusia di bawah 25 tahun yang bersifat sukarela, akan berlangsung selama tiga bulan sampai setahun.
Peserta akan bisa bekerja di lembaga keamanan atau pertahanan, atau menjadi relawan di bidang sosial, lingkungan atau budaya.
Konsultasi dengan warga muda, orang tua, pemerintah lokal dan serikat guru akan dilakukan bulan Oktober sebelum keputusan akhir mengenai bagaimana fase pertama ini akan dilakukan.
Sebuah kelompok kerja yang menangani masalah ini mengatakan wajib militer tersebut bisa dimulai musim panas tahun depan, dan di tahun 2026 sekitar 700 ribu warga muda Perancis akan berpartisipasi.
Konstitusi Perancis tidak mengijinkan negara memaksa sebagian besar penduduknya menghabiskan waktu jauh dari rumah mereka, kecuali bila itu diperlukan untuk pertahanan nasional.
Menuruit BBC, 14 organisasi pemuda di sana menentang program ini bahkan ketika belum diumumkan dan mengatakan para pemuda harus memiliki kebebasan untuk memilih dan mengatakan "memilih sebuah komitmen adalah sama pentingnya dengan komitmen itu sendiri, atau malah lebih penting."
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia
- Satu Lagi Sekolah di Australia Menutup Program Studi Bahasa Indonesia
- Dunia Hari Ini: Bom Amerika dari Era Perang Dunia II Meledak di Jepang
- Sebuah Laporan Menunjukkan Tindakan Rasisme yang Terjadi di Lembaga Penyiaran Australia ABC
- Dunia Hari Ini: Perdana Menteri Jepang Baru Akan Menggelar Pemilu Dadakan
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Yaman, Menyebut Menargetkan Kelompok Houthi