Perang Amerika Serikat Vs Turki di Depan Mata
”Kami harus membubarkan kekuatan teror itu, bahkan sebelum kekuatan tersebut terbentuk,” ujar Presiden Recep Tayyip Erdogan di hadapan parlemen Turki, seperti dilansir Al Jazeera kemarin, Selasa (16/1).
Karena itu, dia memprediksi bentrokan pecah di Afrin dalam waktu dekat. Sebab, Turki tidak akan pernah memberikan kesempatan kepada YPG untuk berkolaborasi dengan AS di perbatasan.
Akhir pekan lalu, AS menyatakan bahwa YPG akan mereka libatkan untuk menjaga keamanan di perbatasan. Nanti ada 30.000 personel di perbatasan Turki dan Syria tersebut.
Tapi, rencana itu langsung ditolak Ankara. Senin, penolakan tersebut ditindaklanjuti dengan pengiriman pasukan ke perbatasan. Selain itu, Erdogan memastikan keterlibatan oposisi bersenjata Syria di pihaknya.
”Para gerilyawan Kurdi adalah penikam yang ulung. Cepat atau lambat, mereka akan mengarahkan moncong senapan ke pasukan AS sendiri,” kata pemimpin 63 tahun itu sebagaimana dikutip Reuters.
Dia menambahkan bahwa dengan melibatkan YPG dalam operasi pertahanan keamanan, AS telah mendukung teroris. Dia kemudian memperingatkan sekutu-sekutu AS agar tidak ikut-ikutan mendukung teroris. (hep/c7/dos)
Perang antara Turki melawan Amerika Serikat berpotensi pecah di bagian utara Syria
Redaktur & Reporter : Adil
- Tentara Assad Bombardir Sekolah dan Rumah Sakit, Brutal
- Aleppo Kembali Dibombardir Membabi Buta
- Israel dan Saudi Gatal Pengin Terlibat Perang Syria
- Parlemen Kompak Desak Trump Pertahankan Pasukan di Syria
- Ssst, Rusia Diam-Diam Kirim Senjata Penghalau Misil ke Syria
- Situasi Masih Panas, Pengungsi Syria Nekat Pulang ke Rumah