Perang Antarormas di Bekasi Diduga Gegara Ini, Konyol Banget
jpnn.com, BEKASI - Polisi masih mendalami motif di balik bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Kamis (21/5).
“Ini masih kami dalami terkait dengan masalah tersebut. Memang di antaranya seperti itu (tidak bayar kopi), namun tidak menutup kemungkinan ada hal yang lain sehingga mungkin berakibat adanya saling ribut,” kata Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Wijonarko saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (22/5).
Wijonarko menambahkan, sejauh ini pihaknya telah memeriksa sebanyak lima orang sebagai saksi terkait bentrokan tersebut. Hingga kini, polisi masih mencari saksi-saksi lainnya.
Penyidik masih terus mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan para saksi. Sehingga, belum ada sosok yang ditetapkan sebagai tersangka buntut bentrokan.
“Ada sekitar lima (saksi yang diperiksa), tapi akan bertambah terus karena ini prosesnya akan terus berjalan,” ucap dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila dengan Persaudaraan Setia Hati Terate pecah di Jalan I Gusty Ngurah Rai, Bintara, Kota Bekasi, Kamis malam. Akibatnya, empat unit kendaraan hangus terbakar.
Dugaan awal, bentrok dua kelompok ini ternyata dipicu persoalan sepele. Penyebabnya, pemuda dari kelompok Pemuda Pancasila tidak mau bayar kopi yang sudah diminumnya. (dhe/pojoksatu)
Polisi masih mendalami motif di balik bentrokan antara ormas Pemuda Pancasila dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul
- Ketua Parpol di Bekasi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ketua Forkim Tegas Bilang Begini
- Polisi Tangkap 15 Pelaku Bentrokan di Pekanbaru, Langsung Ditetapkan Tersangka
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, 8 Pelaku Ditangkap Polisi
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni
- Bentrok Ormas di Pekanbaru, Puluhan Orang Mengamuk