Perang Antarsuku Pecah Lagi di Timika
jpnn.com - TIMIKA - Perselisihan antarsuku di Kwamki Narama, Timika, Papua yang memanas sejak dua bulan lalu, Rabu (22/6) kemarin pecah dengan ditandai bentrok berdurasi sekitar dua jam.
Kelompok atas dan bawah saling serang dengan menggunakan senjata tradisional termasuk panah dan parang di distrik Kwamki Narama. Dari pantauan Radar Timika, sebelum kedua kelompok saling serang, dari satu kubu memanggil dengan menggunakan bahasa kepada pihak lain. Mereka mempertanyakan, apakah perang dihentikan atau mau dilanjutkan?
Jawaban dari kubu seberang, perang tetap dilanjutkan...
Perang suku yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIT berlanjut. Kedua kelompok saling melakukan serangan dengan panah sampai dengan sekitar pukul 11.00 WIT. Kemudian perang tersebut dihentikan oleh aparat keamanan dengan melakukan tembakan peringatan serta tembakan gas air mata ke arah dua kelompok warga.
Setelah tembakan peringatan dan gas air mata, kedua kelompok akhirnya membubarkan diri. Dalam aksi serang kemarin tidak ada korban panah dari kedua kelompok. Aksi tersebut berhasil dilerai oleh aparat yang memang telah lama siaga di tempat itu.
Kapospol Kwamki Narama, Ipda Alfred Wasia mengatakan, pertikaian yang terjadi kurang lebih dua bulan ini belum ada penyelesaian. Kata Wasia, aparat keamanan hanya berusaha menghentikan konflik, namun untuk menyelesaikan konflik tersebut harus ada perhatian dari pemerintah daerah. “Perang ini terjadi sudah sangat lama. Harus segera dicari solusi untuk dapat menghentikan perang yang terjadi,” tuturnya.
Menurutnya, semua pihak harus mencari solusi untuk menghentikan perang agar tidak berkepanjangan. "Ini kalau tidak dihentikan maka perang ini akan terus berlanjut. Yang ditakutkan adalah saat ini masyarakat yang dari pegunungan sudah mulai berdatangan dan bergabung di dua kelompok, baik atas maupun bawah," ujarnya. (dzr/adk/jpnn)
TIMIKA - Perselisihan antarsuku di Kwamki Narama, Timika, Papua yang memanas sejak dua bulan lalu, Rabu (22/6) kemarin pecah dengan ditandai bentrok
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong
- Bersama Masyarakat, Polres Rohul Deklarasi Kampung Bebas Narkoba di Desa Puo Raya
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan